Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menjelaskan bahwa melalui aksi tersebut, ICW ingin menyampaikan bahwa sejak awal KPK tidak memiliki keinginan untuk menangkap Harun Masiku.

Dugaan ini muncul karena kasus tersebut terkait dengan pejabat tinggi dari suatu partai politik tertentu.

“Kami menduga memang sejak awal pimpinan KPK tidak menginginkan Harun Masiku tertangkap karena ada pejabat partai politik tersebut,” ungkap Kurnia.

Baca Juga:  Cetak Sejarah, STY Puji Kerja Keras Timnas Indonesia Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
ICW Pakai Topeng Pimpinan KPK, 'Rayakan' 4 Tahun Harun Masiku Buron
ICW Pakai Topeng Pimpinan KPK, ‘Rayakan’ 4 Tahun Harun Masiku Buron

Kasus suap Harun Masiku dimulai saat tim KPK melakukan operasi tangkap tangan pada 8 Januari 2020. Dari operasi tersebut, delapan orang ditangkap, dan empat di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Harun Masiku.

Baca Juga:  Banjir dan Longsor Terjang Manggarai Barat, Hektaran Sawah dan Kebun Jagung Rusak

Namun, Harun berhasil lolos dari penangkapan. Meski tim penyidik KPK terakhir kali mendeteksi keberadaan Harun di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, hingga saat ini, Harun masih belum berhasil ditangkap.

Dugaan suap yang melibatkan Harun Masiku terkait dengan usahanya menjadi anggota DPR melalui pergantian antar waktu (PAW).