Kecelakaan Kapal di Area Wisata Perairan Komodo: Dalam Persaingan dan Keberlanjutan Wisata Global

Senin 05-08-2024, 12:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim SAR Gabungan mengevakuasi wisatawan penumpang kapal tenggelam di perairan selatan Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Antara

Tim SAR Gabungan mengevakuasi wisatawan penumpang kapal tenggelam di perairan selatan Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Antara

Labuan Bajo – Beberapa bulan terakhir ini, berita tentang kecelakaan kapal (wisata) di perairan Pulau Komodo, Labuan Bajo menarik perhatian publik. Dalam dua tahun terakhir tercatat kurang lebih ada empat belas kejadian terjadinya kecelakaan kapal.

Pada tahun 2023, terjadi tujuh kali kecelakaan kapal. Pada tahun 2024, sampai dengan bulan Juni saja sudah terjadi tujuh kecelakaan lagi.

Sebagai kawasan pariwisata yang penting, perairan Komodo tidak bisa mengabaikan masalah ini. Kejadian-kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius tentang tanggung jawab dari semua pihak terkait baik yang mengelola kawasan tersebut maupun para pelaku (penyedia) jasa transportasi kapal wisata dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan keselamatan di perairan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadi kecelakaan kapal tersebut. Pertama, cuaca ekstrem dan Kondisi alam. Perairan Komodo dikenal memiliki cuaca yang berubah-ubah dengan cepat.

Gelombang tinggi, arus kuat, dan badai tiba-tiba dapat menyebabkan kapal kehilangan kendali. Banyak kapal yang berlayar di kawasan ini tidak dilengkapi dengan peralatan untuk memantau cuaca secara real-time, sehingga mereka sering kali tidak siap menghadapi perubahan cuaca yang mendadak.

Kedua, kondisi kapal yang tidak layak. Banyak kapal yang beroperasi di perairan Komodo tidak dirawat dengan baik. Kapal yang tidak terawat cenderung mengalami kerusakan mesin, kebocoran, dan masalah struktural lainnya.

Baca Juga:  Kadin Mangarai Barat Promosi Kopi Manggarai ke Konsulat Jenderal Tiongkok

Sebagian besar kapal yang beroperasi adalah kapal tua yang sudah melewati masa pakainya, membuat mereka rentan terhadap kerusakan dan tidak mampu menghadapi kondisi laut yang keras.

Ketiga, kurangnya Pengetahuan navigasi. Banyak kapten dan kru kapal yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam navigasi di perairan yang kompleks seperti Komodo.

Kesalahan navigasi sering kali menjadi penyebab kecelakaan. Minimnya pelatihan bagi kapten dan kru kapal terkait keselamatan dan navigasi membuat mereka tidak siap menghadapi situasi darurat di laut.

Keempat, overloading. Banyak kapal wisata yang melebihi kapasitas muatan yang ditetapkan. Kelebihan muatan membuat kapal tidak stabil dan mudah tenggelam jika menghadapi kondisi laut yang buruk. Praktik ini sangat berbahaya dan sering kali diabaikan demi keuntungan ekonomi jangka pendek.

Keselamatan dan keamanan dalam persaingan dan keberlanjutan destinasi wisata

Kecelakaan kapal yang terjadi di kawasan perairan wisata Komodo tidak dapat dianggap sepele. Hal ini harus dipandang dalam kerangka persaingan dan keberlanjutan pengembangan sektor wisata ke depan.

Dengan demikian harus menjadi perhatian serius dari semua pemangku kepentingan, baik Pemerintah maupun para pelaku usaha wisata.

Keselamatan dan keamanan adalah pondasi yang tak terpisahkan dalam dunia pariwisata modern. Saat ini, lebih dari sekadar keinginan, keselamatan telah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap wisatawan yang merencanakan perjalanan mereka.

Baca Juga:  Kemenkeu Klaim Dana Tapera Tak Digunakan untuk Belanja Pemerintah

Bagi destinasi pariwisata, menjamin keselamatan tidak hanya merupakan tanggung jawab moral tetapi juga faktor kunci dalam menarik pengunjung dan mempertahankan kepercayaan mereka.

Keselamatan dan keamanan adalah elemen penting dalam permintaan (supply demand) pariwisata karena menjadi bahan pertimbangan bagi wisatawan dalam menentukan tujuan wisatanya. Suatu destinasi yang mampu menjamin keselamatan wisatawannya akan memiliki daya saing yang lebih tinggi.

Wisatawan lebih suka memilih destinasi yang aman dan keselamatan mereka diperhatikan. Hal ini berdampak positif pada keberlanjutan destinasi tersebut.

Kunjungan wisatawan yang banyak dan terus menerus akan membawa keuntungan ekonomi yang sangat besar, baik bagi pemerintah dari pemungutan pajak, maupun bagi pelaku usaha wisata dan masyarakat lokal.

Sebaliknya, destinasi yang kurang memperhatikan isu keselamayan dan keamanan memiliki daya saing rendah dan keberlanjutan wisatanya terancam.

Rendahnya perhatian pada isu keselamatan dan keamanan dapat menguruangi bahkan deestinasi itu akan ditinggalkan, walau destinasi itu indah sekali pun. Orang berwisata untuk menikmati hidupnya, bukan menikmati akhir kehidupannya.

Dalam persaingan era pariwisata global yang semakin ketat, reputasi sebuah destinasi sangat dipengaruhi oleh sejauh mana mereka mampu memastikan keselamatan pengunjung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Editor : MG

Berita Terkait

Menyoal NTT Jadi ‘Nusa Tempat Titipan’ di Kisruh Seleksi Catar Akpol Polda NTT 2024
Pembangunan Wisata Halal Labuan Bajo untuk Siapa?
Jalur Zonasi PPDB 2024: Antara Jarak Rumah dan Usia, Mana Didahulukan?
Lahirnya Angkatan Puisi Esai, Sebuah Fenomena Baru dalam Sastra Indonesia
Jangan Terlalu Menuntut Pemerintah, Toh Suaramu Sudah Dibeli!
Tindak Pidana Pencucian Uang: Ancaman Serius Generasi Muda, Bentengnya Pancasila
Mengapa Filsafat Penting? Romo Magnis Suseno Ungkap Jawabannya!
Romo Magnis Suseno: Filsafat di Indonesia Masih Kurang Mendapat Perhatian
Berita ini 173 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 13 September 2024 - 18:41 WIB

IFG dan BerdayaBareng Gelar Pelatihan UMKM untuk Perempuan dan Disabilitas di Labuan Bajo

Jumat, 13 September 2024 - 16:21 WIB

Dorong Event Berkualitas di NTT Masuk KEN 2025, BPOLBF dan Disparekraf NTT Adakan Webinar

Jumat, 13 September 2024 - 10:00 WIB

Pj Gubernur NTT Andriko Susanto Ajak Semua Pihak Tangani Stunting Secara Serius

Senin, 9 September 2024 - 20:56 WIB

Sosok Yulianus Agung, Mahasiswa Hukum Samarinda yang Dipukul Paspampres Jokowi

Senin, 9 September 2024 - 15:30 WIB

Paus Fransiskus Tiba di Dili Timor-Leste, Disambut Presiden Ramos Horta dan PM Xanana Gusmao

Sabtu, 7 September 2024 - 15:40 WIB

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Jumat, 6 September 2024 - 14:39 WIB

Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini

Jumat, 6 September 2024 - 10:34 WIB

Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap

Berita Terbaru

Acara pengukuhan 34 pengurus serta rapat perdana di Sekretariat Gelora, Jalan Golo Curu, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong. Foto: Tajukflores.com

Pilkada NTT

Partai Gelora Dukung Yohan-Thomas dalam Pilkada Manggarai 2024

Jumat, 13 Sep 2024 - 14:58 WIB