Lahir di kampung terpencil dan keluarga yang serba kekurangan di pelosok Nusa Tenggara Timur (NTT) tak membuat Sahril Zakaria kehilangan harapan untuk mewujudkan mimpinya. Tekad yang kuat menjadi kekuatan dan motivasinya hingga akhirnya berhasil diterima sebagai Perwira Karier TNI Tahun 2022.

“Saya tunjukan kepada semua orang bahwa anak seorang petani bisa menjadi anggota TNI,” ujar Letda Sahril Zakaria saat menceritakan perjuangannya hingga berhasil menjadi prajurit TNI dari kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Jumat (21/10).

Sahril Zakaria berasal dari Desa Kalikur, Pulau Lembata, NTT Ia lahir dari keluarga yang berlatar belakang petani jagung. Menurut penuturannya, sang ayah memiliki penghasilan setahun sekali.

Baca Juga:  Kisah Inspiratif Damasus Lodolaleng, Wisudawan Terbaik Magister Pendidikan Undana Kupang 2024

Ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan sebagai sumber mata pencaharian sampingan. Sahril juga sering membantu ayahnya saat ada pekerjaan di proyek.

Sedangkan ibunda Sahril merupakan ibu rumah tangga biasa. Sang ibunda ikut membantu ekonomi keluarga dengan membuat kain tenun khas daerahnya.

Penjaga Konter Handphone

Sebelum menjadi seorang perwira TNI, Sahril Zakaria tercatat sebagai mahasiswa di UIN Makassar. Selama menjadi mahasiswa, ia juga bekerja sebagai penjaga di salah satu konter handphone.

Hal itu ia lakukan agar bisa terus melanjutkan pendidikannya. Kondisi keuangan keluarga yang tidak stabil mengharuskan pemuda asal Desa Kalikur, Pulau Lembata, NTT itu bekerja keras.

Bahkan, sebetulnya cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan usai tamat sekolah menengah atas (SMA) sempat terancam, karena alasan finansial.

Baca Juga:  Tarian Bonet, Irama Riang Suku Dawan

https://cdn.tajukflores.com/posts/1/2022/2022-10-21/3e123a8d21bb0239f876173341399497_1.jpg

Namun, berbekal tekad dan semangat yang tinggi ia merantau ke Makassar untuk bekerja sebagai penjaga konter atau toko. Setelah setahun bekerja, Zakaria mendaftar ke perguruan tinggi hingga akhirnya diterima.

Usai lulus dari perguruan tinggi niatnya untuk mendaftar sebagai personel TNI sebetulnya tidak begitu besar. Hal itu dikarenakan Zakaria merasa pesimis sejak awal, dan ditambah lagi kerap mendengar isu untuk bisa masuk TNI harus memiliki uang yang banyak, padahal tidak demikian.

“Saya kaget saat tahu lulus, padahal sudah pesimis tidak lulus,” kisahnya.

Persembahan untuk Orang Tua