Borong – Ruas jalan penghubung Lamba-Wakos di Desa Poco Ri’i, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, hingga kini belum dilapisi penetrasi (Lapen) atau aspal. Selain itu, infrastruktur penting seperti jembatan atau deker belum tersedia untuk memperlancar aktivitas warga.
Pada Jumat, 3 Januari 2025, Tajukflores.com memantau seorang warga bernama Marten (26 tahun) melintasi Sungai Wae Sembol yang sedang banjir.
Sungai ini memiliki debit air yang cukup besar, terutama di musim hujan, yang memperburuk kondisi dan menghambat aktivitas masyarakat.
Proyek Telford yang dimulai sejak 2008 masih belum mencapai tahap pelapisan penetrasi (Lapen). Selama 16 tahun, warga Desa Poco Ri’i, khususnya di Wakos, harus berjuang dengan kondisi jalan yang sangat rusak.
Jarak antara Lamba dan Wakos sekitar 800 meter, namun kondisinya yang parah menjadi tantangan besar bagi masyarakat.
Ketiadaan jembatan di Wae Sembol semakin memperparah situasi, terutama dalam pengangkutan hasil komoditas seperti kopi, cengkeh, dan coklat ke ibu kota Kabupaten Manggarai Timur, Borong.
Kondisi ini menjadi lebih sulit selama musim hujan, di mana jalan berubah menjadi lintasan berlumpur yang hanya bisa dilalui dengan bantuan material kasar.
Selain itu, ketiadaan saluran drainase untuk mengalirkan air dari persawahan warga menyebabkan jalan berubah menjadi aliran air kecil.
Warga berharap agar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai Timur, khususnya dari Daerah Pemilihan (Dapil 1) yang mencakup Kecamatan Borong dan Rana Mese, dapat menindaklanjuti kondisi ini ke Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai Timur.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.