Labuan Bajo – Kepala Program Yayasan Bambu Lingkungan Lestari, Nurul Firmansyah, mengungkapkan harapan agar event Impact Investment Day 2024 (IID) yang berlangsung selama dua hari di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat dilaksanakan secara reguler setiap tahun.

Harapan ini disampaikan dalam acara penanaman bambu secara simbolis di Kampus Bambu Komodo dan RPB Mosedia Labuan Bajo, Desa Batu Cermin, pada Sabtu (7/9).

IID 2024, yang digelar pada 7-8 September, merupakan kegiatan perdana dan mengusung tema “Championing Sustainable and Restorative Initiatives in Indonesia.”

Baca Juga:  Peringatan Hardiknas 2024, KSP Dorong Kesejahteraan Guru dengan Percepatan Sertifikasi

Acara ini adalah bagian dari Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, yang bertujuan untuk mendorong dunia usaha untuk menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) dalam kegiatan ekonomi mereka.

“Impact Investment Day ini adalah platform atau ruang untuk bertemu antara pelaku social drivers yang berkomitmen pada aksi nyata lingkungan dan sosial dengan investor yang tertarik pada investasi dalam gerakan ekonomi yang restoratif,” jelas Firmansyah.

Ia menambahkan bahwa gerakan ekonomi restoratif yang dimaksud adalah model baru yang bertujuan untuk memulihkan alam sekaligus mensejahterakan masyarakat.

Baca Juga:  BPOLBF Tancap Gas Bangun Parapuar, Gandeng PLN dan PDAM Wae Mbeliling untuk Infrastruktur

Usai penanaman bambu, peserta IID mengunjungi Kampus Bambu Komodo dan RPB Mosedia Labuan Bajo, yang terletak sekitar 150 meter dari lokasi kegiatan.

Kampus tersebut merupakan pusat produksi produk bambu inovatif seperti bambu laminasi, timber bambu, sepeda bambu, dan pellet sebagai sumber energi terbarukan.

Selain itu, kampus ini juga akan menjadi pusat pembelajaran agroforestri bambu berbasis desa yang mendukung penerapan Ekonomi Restoratif di NTT.