Jakarta – Istri Presiden keenam Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono baru saja dipanggil sang khalik. Semenjak masih hidup almarhum begitu mencintai kain daerah.

Kecintaanya pada kain daerah saat istri ke-enem Republik Indonesia ini menghadiri pameran tenun akhir tahun 2018 lalu di Pasific Place, Jakarta. Penampilannya amat segar dengan busana jingga dan anting-anting warna senada.

Dari sekian banyak kain yang dimilikinya, kain daerah khas Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Palembang adalah favoritnya.

“Dari NTT luar biasa bagus-bagus, banyak sekali. Saya senang motif Sumba.”

“Apalagi kalau sudah tahu ada cerita di balik tenunnya, saya makin tertarik,” kata Ani saat sela pameran yang diselenggarakan di Pacific Place, Jakarta itu seperti dilansir dari Kompas.com.

Semenjak muda Ani sudah mengoleksi kain daerah. Kebisaan ini sejak ibunya mengenakan kain.

Ibunya, Sunarti Sri Hadiyah adalah istri petinggi TNI. Hal demikian, membuat ibunya berkesempatan mengelilingi banyak daerah.

Ayahnya Sarwo Edhie Wibowo pernah menjabat duta besar. Sehingga kain pun turut diperkenalkan ke negara-negara lain sebagai bagian dari budaya tradisional Indonesia.

Semenjak menjadi Ibu Negara dua periode almarhum banyak kali mengelilingi daerah dan mengoleksi lebih banyak batik.

Hal yang membedakan dengan ibunya Ani lebih banyak kesempatan mengunjungi daerah. Setiap dia mengunjungi daerah tak lupa Ani mengoleksi satu atau dua kain, hingga akhirnya kain yang dimilikinya banyak sekali.

Saking banyaknya, ia pun tak lagi ingat berapa jumlah kain yang ada di lemari rumahnya. Dengan apik, kain-kain tersebut dijajar rapi dalam lemari. Beberapa kain dipajang bergantian.

Di sela-sela kesibukannya, Ani meluangkan waktu untuk memandangi dan mengagumi kecantikan kain-kain tersebut.

“Saya pandangi, ini kok bagus banget ya. Ada yang saya pajang, tapi ada juga yang saya pakai,” tutur dia.

Kecintaan Ani terhadap kain Nusantarabahkan dituangkannya dalam bentuk buku. Di antaranya lewat buku berjudul “Batikku: Pengbdian Cinta Tak Berkata” dan “Berkebaya Ala Ani Yudhoyono”.