Labuan Bajo – Di tengah gemerlap modernisasi wisata Labuan Bajo, sebuah oase budaya bernama Dapur Tara menawarkan pengalaman berbeda. Jauh dari hiruk pikuk pembangunan, Dapur Tara membawa pengunjung menyelami keaslian Flores melalui perpaduan alam, budaya, dan kuliner tradisional.
Dapur Tara bukan sekadar restoran biasa. Dapur Tara hadir sebagai upaya melestarikan budaya Flores yang terancam pudar.
Restoran ini memandang makanan lokal sebagai inti dari identitas budaya lokal dan kehidupan masyarakat Flores.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dapur Tara terletak sekitar 20 kilometer dari Kota Labuan Bajo, di Melo, Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Dapur Tara sendiri didirkan oleh Liz Yani Tararubi, seorang mantan bidan dan sarjana manajemen pariwisata/perhotelan internasional, bersama suaminya pada tahun 2019.
Pasangan suami-istri ini terinspirasi oleh kekhawatiran akan dampak modernisasi di Labuan Bajo, keinginan untuk melestarikan budaya Flores, dan keprihatinan terhadap tingginya jumlah anak-anak Flores yang belum melek huruf.
Liz dan suaminya melihat modernisasi pariwisata sebagai tantangan dan peluang. Dia berusaha memberikan alternatif wisata yang berbeda melalui Dapur Tara, menjaga keseimbangan antara modernitas dan tradisi. Ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang memperkenalkan budaya, alam, dan warisan tradisional Flores.
Penulis : Rini Kuriniati
Editor : Edeline Wulan
Halaman : 1 2 Selanjutnya