Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menegaskan komitmen pemerintah dalam memberantas judi online yang marak di Indonesia.
Menurutnya, permainan judi akan memiskinkan masyarakat, baik itu yang bermain judi secara online maupun secara offline.
“Banyak (orang) yang menjadi miskin. Itu menjadi tanggung jawab dari Kemenko PMK,” ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (14/6).
Muhadjir menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan advokasi bagi para korban judi online. Hal ini dilakukan untuk membantu mereka yang telah mengalami dampak negatif dari perjudian online, baik secara finansial maupun psikososial.
Lebih lanjut, Menko PMK Muhadjir juga menyatakan bahwa para korban judi online akan dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DPKS). Hal ini bertujuan agar mereka dapat menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
“Bagi mereka yang mengalami gangguan psikososial, kita minta Kementerian Sosial untuk turun tangan. Melakukan pembinaan dan memberi arahan,” ujar Muhadjir.
Menyinggung kasus pembakaran Mapolsek Cipayung oleh anggota polisi yang terjerat judi online, Muhadjir mengatakan bahwa hal tersebut merupakan ranah Kapolri. Namun, ia tetap menyampaikan keprihatinan pemerintah atas kejadian tersebut.
“Wewenang Pak Kapolri. Tetapi saya minta agar mendapat perhatian, karena penegak hukum yang mestinya memberantas judi online malah jadi pelaku,” kata Muhadjir.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekali lagi menegaskan pesannya kepada masyarakat untuk menjauhi segala bentuk judi, baik itu secara offline maupun online.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.