3. Cokelat Sebabkan Anak Hiperaktif

Mitos: Kandungan Phenylethylamine dalam cokelat sering dianggap menyebabkan anak menjadi hiperaktif.

Fakta: Phenylethylamine tidak membuat anak menjadi hiperaktif. Senyawa kimia ini hanya meningkatkan rasa bahagia sesaat.

Hiperaktivitas pada anak lebih disebabkan oleh gangguan tiroid di dalam otak, yang memerlukan bantuan dari spesialis kesehatan mental dan terapi kognitif.

Baca Juga:  Penyebab Sering Kencing Setelah Minum Air Putih, Waspada Jadi Anda Alami Hal Ini!

4. Cokelat Sebabkan Timbulnya Jerawat

Mitos: Cokelat menyebabkan jerawat, sehingga banyak wanita mengurangi konsumsi cokelat setelah wajah mereka terserang jerawat.

Fakta: Jerawat disebabkan oleh jumlah bakteri yang tinggi dan minyak pada wajah. Cokelat bukan penyebab utama jerawat, tetapi tetap dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cokelat berlebihan dan menjaga kebersihan wajah.

Kesimpulan

Baca Juga:  Studi: Minum Kopi Dapat Kurangi Risiko Kematian Akibat Kebiasaan Duduk Terlalu Lama

Empat fakta dan mitos tentang cokelat di atas menunjukkan bahwa meskipun cokelat memiliki beberapa potensi risiko, banyak dari kekhawatiran tersebut sebenarnya didasarkan pada kesalahpahaman.

Cokelat, terutama dark chocolate yang murni, memiliki manfaat kesehatan yang signifikan bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Namun, penting untuk tetap membatasi konsumsi cokelat untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.