Pengembangan destinasi pariwisata superprioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dan empat DPSP lainnya masih membutuhkan tambahan anggaran Rp15 triliun. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut menegaskan pengembangan lima destinasi pariwisata superprioritas (DPSP) tuntas pada triwulan III 2024. Kelima DPSP yang tengah dikebut pengembangannya yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.

“Kami mau semua lima DPSP selesai pada kuartal III 2024. Jadi, kita dari sekarang evaluasi semua. Tadi, dari hasil pembicaraan kita ada Menteri Bappenas, Menteri Pariwisata, dan Menteri PAN-RB, kita tuntaskan,” kata Luhut dalam konferensi pers usai menghadiri Rapat Koordinasi 5 DPSP yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Menurut Luhut, penyelesaian pengembangan lima DPSP masih membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp15 triliun. Anggaran tersebut nantinya akan dibagi dalam dua tahun mendatang.

“Saya pikir dengan keuangan tadi mestinya sih tidak ada masalah,” imbuhnya.

Luhut juga menegaskan fokus utama untuk mendorong pariwisata di dalam, termasuk mendorong pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus). Ia mengaku tidak ingin kelompok kelas menengah menghabiskan uang mereka untuk berlibur ke luar negeri.

“Kita jangan bertumpu pada pariwisata luar negeri karena kelas menengah kita kan naik sekarang, jadi kalau kita bisa kembalikan segera wisata dalam negeri ini lebih banyak daripada waktu sebelum Covid-19, saya kira itu sudah pencapaian yang besar,” katanya.