Kupang – Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto menyerahkan bantuan stunting kepada keluarga berisiko stunting di Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Penyerahan bantuan tersebut merupakan bagian dari acara Bantuan Pangan Pengentasan Rawan Stunting Tahun 2024, yang dilaksanakan untuk menanggulangi masalah stunting dan mengurangi tingkat rawan pangan serta gizi di Indonesia.

Bantuan pangan stunting tahun ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Pangan Nasional, ID Food, dan Pos Indonesia, yang berkomitmen menyalurkan bantuan berupa daging ayam dan telur kepada masyarakat yang terdata oleh masing-masing kelurahan di Kota Kupang.

Penyerahan bantuan ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan dalam penurunan angka stunting.

Baca Juga:  Memalukan, Kata Wapres Ma'ruf Amin Soal Kasus TPPO 1.047 Mahasiswa di Jerman 

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Pj. Walikota Kupang Linus Lusi, Direksi ID Food yang diwakili oleh Direktur Manajemen Risiko dan Legal PT Rajawali Nusindo Indonesia, Hidayat Safwah, Deputi Executive General Manager (EGM) PT Pos Indonesia KCU Kupang, Nanang Mintah, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTT, Ruth Diana Laiskodat, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Lien Adriany.

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Andriko Susanto menegaskan pentingnya penanganan stunting sebagai masalah krusial yang memerlukan upaya bersama.

Baca Juga:  Bagi-bagi Uang Rp100 Juta, Caleg Partai Demokrat di Makassar Jadi Tersangka Politik Uang

“Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik, mental, dan kognisi anak-anak. Ini bisa menjadi bencana kemanusiaan jika tidak ditangani dengan serius. Mari kita bersama-sama melakukan gerakan kemanusiaan untuk mengatasi stunting melalui berbagai pendekatan seperti pemberian bantuan, edukasi, promosi, kampanye, dan pola orang tua asuh,” ujar Andriko.

Beliau juga mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Pusat dan semua stakeholder yang terlibat. “Terima kasih kepada Badan Pangan Nasional, ID Food, PT Pos, Bulog, Pemerintah Daerah, dan masyarakat atas kerja sama ini. Ini adalah upaya kemanusiaan untuk menyelamatkan generasi masa depan bangsa,” tambah Andriko.