Pulang
Semisal kita lari tapi lupa kemana kita tuju. Lalu kita kembali tapi tak tahu kemana kita pulang.
Sementara waktu kekal, diam dalam dirinya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu kita ambil jalan tengah, tapi antara apa dan apa? Mungkin ke jalan itu, jalan yang ditunjuk bintang yang tak pernah mati. Tapi di mana dia?
Sampai waktunya kala tak muncul lagi pertanyaan. Sampai tak lagi ada rasa gusar. Sampai pada ingatan kembali ternyata kita tak pernah ke mana-mana.
Kita adalah yang selalu ingin kembali, yang pernah singgah dan pergi.
Misel Gual, Penulis Novel Sabana