“14 km sampai ujung Nanga Nae, yang kami selesaikan sekarang Kampung Marombok sama yang sisa di Watu Langkas ini sama yang beton itu samping jalan dengan ada penambahan di bendung,” jelasnya
“Jadi tekanan kami itu banyak, termasuk dari warga, dari apa. Kami waktu sosialisasi kami juga keberatan kalau sampai tanggal 1 Juni (mulai), jadi kami terkontrak dari bulan dua,” tuturnya.
Abaikan pemerintah daerah
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, menegaskan keterlambatan proyek ini berdampak kepada setidaknya 451 KK di Desa Nggorang. Weng mengaku kecewa dengan Balai Sungai Nusa Tenggara Timur II yang tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah daerah setempat.
Kata dia, surat terkait perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan irigasi hanya ditujukan kepada camat dan kepala desa. Sementara pihaknya baru mengetahui surat tersebut setelah ada laporan dari kepala desa Nggorang.
“Sayangnya surat ini tidak dikasih kepada pemerintah, tembusannya juga kita tidak dapat, dia hanya sampaikan kepada camat dan kepada empat kepala desa, kita tidak tau. Kami baru tau ketika kepala desa menyurati, loh ada ini surat dari Propinsi,”akunya.
Ia meminta agar ke depannya proyek pemerintah pusat maupun provinsi agar melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada pemerintah daerah setempat agar kejadian serupa tidak terulang kembali
“Tentu harapan kita kalau bisa, walaupun ini proyeknya pusat, provinsi, kalau ada di kabupaten harusnya tetap dikoordinasi. Karena pemerintah daerah juga yang akhirnya repot. Ke depan mesti ada koordinasilah supaya kita juga cepat mengambil keputusan,” kata Weng.
Kendati demikian, ia menjelaskan pemerintah daerah telah melakukan pembentukan tim Satgas Ketahanan Pangan yang terdiri dari BPBD dan sejumlah dinas terkait untuk turun ke lokasi.
“Tugas mereka ini, pertama, melakukan validasi terhadap data yang dikirim ini, apakah semua ini akan terkena dampak atau tidak, jadi kita validasi dulu. Bukan kita tidak percaya surat kepala desa tapi harus divalidasi dulu,” ungkapnya.
“Ini kan hanya baru satu laporan dari satu desa. Bagaimana dengan yang lain. Nanti kalau lapor mereka kita akan perlakukan hal yang sama, tetap datanya akan diverifikasi, tetap ditentukan statusnya apa,” lanjutnya.
Tajukflores.com telah berupaya mengkonfirmasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Rehabilitasi Irigasi D.I Nggorang Sub D.I Wae Mese, Agus Umbu dan Kepala Satuan Kerja NVT PJPA NT II Provinsi NTT Bernadeta Thea melalui WhatsApp, namun pesan yang dikirim belum direspon.
Penulis : Fons Abun
Editor : Alex K
Halaman : 1 2