Labuan Bajo – Anggota DPRD Manggarai Barat (Mabar), Hasanudin, menyoroti kualitas buruk dari proyek rehabilitasi jaringan Daerah Irigasi (DI) Wae Lambos di Dusun Compang, Kampung Raong, Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo.

Proyek yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp1,7 miliar ini sudah mengalami kerusakan parah, meski masih dalam masa pemeliharaan.

Dalam inspeksi yang dilakukan pada Rabu (13/11), Hasanudin menemukan banyak ketidaksesuaian pada proyek yang dimulai sejak Mei 2024 dan dikerjakan oleh CV Kawananda, dengan pengawasan dari CV Multi Karya Permanen.

“Dari panjang volume proyek 1.800 km, sekitar 400 meter tidak memiliki acian lantai dan bangunan lama tidak dibongkar, padahal seharusnya diganti total,” ungkap Hasanudin, Kamis (14/9).

Akibat pengerjaan yang tidak memenuhi standar kualitas Rencana Anggaran Biaya (RAB), air tidak tertampung dan langsung meresap ke bawah karena lantainya bocor dan retak.

“Sekarang lantainya sudah mulai pecah karena tidak ada aliran air, langsung merembes ke bawah,” tambahnya.

Hasanudin juga menerima pengaduan dari masyarakat bahwa beberapa titik irigasi sudah mengalami kerusakan parah, yang sangat disayangkan mengingat besarnya anggaran yang dihabiskan untuk proyek ini.

Politisi Partai Perindo itu meminta agar kontraktor segera memperbaiki seluruh kerusakan agar manfaat proyek benar-benar dirasakan masyarakat.

“Proyek yang belum tuntas atau tidak sesuai RAB harus segera diperbaiki, agar harapan masyarakat untuk pengairan sawah bisa tercapai,” tegasnya.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
WA Channel Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.