Jakarta — Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya sekadar tempat ibadah bagi umat Islam, tetapi juga merupakan “rumah besar” untuk kemanusiaan.

Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya pada Pertemuan Lintas Agama yang dihadiri oleh Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Sedunia, pada Kamis (5/9) di Jakarta.

Baca Juga:  Kapal Wisata Sea Safari Terbakar di Dekat Pulau Penga Labuan Bajo, Penyebab dan Korban Belum Diketahui

Dalam acara tersebut, Nasaruddin menjelaskan prinsip “kemanusiaan itu satu” atau humanity is one, yang menjadi landasan bagi Masjid Istiqlal.

Menurutnya, siapa pun, tanpa memandang latar belakang agama, boleh memasuki masjid dan mendapatkan manfaat dari fasilitas yang tersedia, asalkan mematuhi peraturan yang berlaku.

Baca Juga:  Menangis Terharu, Caleg Nasdem NTT Ratu Wulla Sebut Dirinya Tak Bisa Buat Apa-apa!

“Sejak awal, Masjid Istiqlal telah berfungsi untuk membudayakan dan melayani semua orang,” kata Nasaruddin.

Masjid Istiqlal, sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti area olahraga, tempat beristirahat, lapangan parkir, dan pusat bisnis yang dapat digunakan oleh semua warga, termasuk non-Muslim.