“Kami menyarankan kepada rakyat untuk tidak terhasut, serta tidak terprovokasi oleh narasi kebohongan dalam film tersebut serta tidak melakukan pelanggaran hukum. Kita harus pastikan Pemilu 2024 berlangsung damai, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber jurdil),” kata dia.

Film dokumenter “Dirty Vote” disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono. Dalam siaran tertulisnya, Dandhy menjelaskan bahwa film tersebut merupakan bentuk edukasi untuk masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.

Dalam waktu kurang lebih 5 jam setelah disiarkan di YouTube, film tersebut telah dilihat oleh 355.831 orang dan disukai oleh 51.294 pengguna YouTube.