Ratusan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi di Kupang pada Sabtu, 4 Mei dan Senin (6/5/2019). Mereka menuntut Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad memberi perhatian lebih terhadap peradilan kasus Adelina Sau.
Para demonstran datang dari 73 organisasi keagamaan, mahasiswa, buruh dan Pekerja migran Indonesia (PMI) di NTT. Mereka menuntut keadilan untuk Adelina Sau, yang meninggal karena disiksa majikannya di Penang, Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, kata para demonstan, harus mengambil tindakan terkait proses peradilan Adelina Sau. Menurut Ardi Milik, salah satu aktivis peserta aksi, ini adalah upaya menjaga martabat kemanusiaan, khususnya bagi pekerja migran asal NTT yang bekerja di Malaysia. “Solidaritas “Little Soekarno” sangat kami butuhkan saat ini. Karena itu, kami rakyat Indonesia meminta agar PM Mahathir Mohamad tidak berdiam diri melihat ketidakadilan yang sedang terjadi di tanah Tuan,” kata Ardy.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Little Soekarno adalah julukan bagi Mahathir Mohamad. Menyebut julukan terkait salah satu proklamator itu, seolah memberi kesan betapa dekat sebenarnya hubungan Indonesia dan Malaysia.
Kementerian Luar Negeri RI memang sudah bersurat terkait vonis hakim Pengadilan Penang. Namun menurut Ardy Milik, pemerintah perlu mengambil langkah lebih tegas.
“Kita meminta agar pemerintah Indonesia segera mendorong banding terhadap kasus ini yang dibatasi waktu 14 hari setelah putusan dibuat. Kita menuntut pemerintah Indonesia dan Malaysia bekerja sama menyelesaikan persoalan hak-hak buruh migran asal Indonesia, baik dalam kerangka hubungan bilateral maupun kerangka regional ASEAN,” tambah Ardy Milik.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya