Labuan Bajo – Puncak peringatan World Tourism Day (WTD) 2024 yang berlangsung di Taman Parapuar, Labuan Bajo, diramaikan dengan acara pemberian penghargaan kepada para pelaku industri pariwisata dalam skema “Bapa Asuh Recognition.”
Tiga pelaku industri di Labuan Bajo, yakni Kado Bajo, Plataran Komodo, dan La Prima Hotel, dianugerahi penghargaan sebagai “Sahabat Ekosistem Pariwisata” atas kontribusi mereka dalam mendukung ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.
Skema “Bapa Asuh” yang diusung melalui Program Sahabat Ekosistem Pariwisata (SEP) atau Tourism Ecosystem Fellowship (TEF) dilatarbelakangi inisiatif dari perusahaan-perusahaan, seperti hotel dan restoran.
Perusahaan ini, yang bertindak sebagai “Bapak Asuh,” memberikan dukungan kepada usaha kecil dan menengah (UKM) atau komunitas lokal, termasuk desa wisata. Inisiatif ini juga ditujukan untuk memberikan dampak positif pada lingkungan.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk memperkuat komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan memberdayakan masyarakat lokal, dengan mendorong pembangunan rantai pasok yang mendukung keberlanjutan, daya saing, dan kualitas pariwisata kelas dunia.
Kriteria Sahabat Ekosistem Pariwisata
Ada enam kriteria utama yang harus dipenuhi untuk mendapatkan predikat Sahabat Ekosistem Pariwisata, yaitu:
- Komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dalam praktik, seperti pengelolaan limbah, konservasi energi, dan perlindungan habitat.
- Dukungan terhadap komunitas lokal melalui pemberdayaan masyarakat, kemitraan dengan UKM, penggunaan bahan lokal, dan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi lokal.
- Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program pelatihan dan bimbingan teknis.
- Pengalaman dan rekam jejak yang baik, dengan umpan balik positif dari mitra dan komunitas lokal.
- Rencana jangka panjang yang jelas untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo.
- Dampak positif terhadap ekonomi lokal, lingkungan, sosial, dan pelestarian budaya.
Sebagai bagian dari tanggung jawab mereka, para “Bapak Asuh” juga membantu mempromosikan dan menggunakan produk dari “Anak Asuh,” menciptakan ekosistem bisnis yang mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.