Sebanyak 12 kabupaten dan satu kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT), terkena dampak kekeringan ekstrem.
“Untuk 12 wilayah yang terkena dampak kekeringan ekstrem itu tersebar di Pulau Flores, Timor dan Sumba,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Apolinaris S Geru, Kamis (1/8/2019) melansir Kompas.com.
Menurut Geru, 12 wilayah itu, yakni Kabupaten Kupang, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Sumba Barat, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Belu, Timor Tengah Utara dan Kota Kupang.
Untuk Kabupaten Kupang, menurut Geru, kekeringan ekstrem terjadi di wilayah Oekabiti, Lelogama, Oenesu, Oelnasi dan Sulamu.
Sedangkan, di Kabupaten Ende, kekeringan ekstrem melanda Kecamatan Nanganio; Kabupaten Sikka di Kecamatan Magepanda dan Waigete; Flores Timur di Kecamata Larantuka dan Konga.
Kemudian, di Kabupaten Lembata di Kecamatan Wuariang dan Wulandoni; Kabupaten Sumba Barat di Kecamatan Waikabubak; Kabupaten Sumba Timur di Stasiun Meteorologi Waingapu, Wanga, Temu/Kanatang, Lambanapu, Rambangaru dan Kamanggih.
Kemudian di Sabu Raijua kekeringan terjadi di Daieko; Kabupaten Rote Ndao di Papela dan Busalangga; Kabupaten Belu terjadi di Atambua, Fatukmetan, Umarese, Fatulotu, Waedomu dan Haekesak.