Menakar Kans Koalisi Pengusung Anies Baswedan Bubar Kala Demokrat-PDIP Tampil Mesra

Selasa 17-10-2023, 21:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dari kiri ke kanan. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Anies Baswedan. Foto: Tajukflores.com

Dari kiri ke kanan. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Anies Baswedan. Foto: Tajukflores.com

Tajukflores.com – Hubungan dua partai politik, PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat mulai membaik, setelah sekian tahun merenggang. Hubungan yang tampak mesra diperlihatkan kedua parpol itu di publik dengan saling melempar sanjungan ihwal bakal calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.

Itu bermula dari PDIP yang menyebut nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo.

Hubungan Demokrat dan PDIP merenggang pada 2004 silam. Oleh karena itu, rencana pertemuan Puan dan AHY juga dapat dimakani sebagai ajang Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk reunian dan rekonsiliasi. Mengingat, relasi kedua tokoh itu selama ini kurang baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, mereka sempat akrab. Kala itu, Megawati dan SBY sama-sama berada dalam Kabinet Gotong Royong di mana Megawati menjadi pimpinannya. Kemudian, SBY sebagai Menteri Koordiantor Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam). Setelah Pemilu Presiden 2004, hubungan kedua sosok itu terlihat renggang.

Saat itu, SBY tak menuntaskan jabatannya sebagai Menko Polkam hingga akhir masa kerja Kabinet Gotong Royong. SBY lantas memilih mundur pada 11 Maret 2004, sekitar dua bulan sebelum pendaftaran peserta Pilpres.

Baca Juga:  Menteri Lo Pantas Mundur, Kata Deddy Sitorus Balas Projo yang Pasang Badan Bela Budi Arie

Empat bulan setelahnya, SBY maju dalam kontestasi Pilpres 2004 sebagai calon presiden (capres) berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Singkat cerita, pasangan SBY-JK berhasil mengalahkan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi pada putaran kedua. SBY-JK meraup 69.266.350 atau 60,62 persen suara. Sementara, Megawati-Hasyim Muzadi mengantongi 44.990.704 suara atau 39,38 persen.

Alasan AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan mengapa nama AHY masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Hasto mengklaim nama AHY disebut dalam rangka merangkul Partai Demokrat di Pilpres 2024 mendatang.

“Ya, ketika nama itu muncul Mas AHY disampaikan Mbak Puan, spirit yang ada, kan, spirit dalam merangkul seluruh elemen politik,” kata Hasto di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hasto mengatakan Puan mendapat masukan dari orang sekitarnya terkait nama AHY. Hasto mengakui saat ini posisi AHY bersama Demokrat berbeda dengan PDIP menyambut Pilpres 2024. Namun, ruang dialog harus dibuka dalam perpolitikan.

Baca Juga:  Hasto PDIP Buka Memori Kasus Marianus Sae di Pilgub NTT 2018, Ada Apa?

AHY sendiri menyambut baik namanya disebut PDIP dalam bursa cawapres gubernur Jawa Tengah itu. AHY menilai hal itu memberi kode bahwa dirinya memang patut diperhitungkan dan bisa berpasangan dengan siapa pun.

“AHY bisa diperhitungkan dan bisa berpasangan dengan sia pun, termasuk yang terakhir dengan Ibu Puan Maharani,” kata AHY di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (7/6).

AHY menyebut demokrasi adalah ruang yang bebas, luas untuk hadirnya gagasan-gagasan. AHY mengaku selalu rasional apapun yang disimulasikan oleh para entitas politik hari ini. Di sisi lain, lanjut dia, Demokrat terus membangun komunikasi dengan siapa pun termasuk partai-partai politik manapun.

Ia mengatakan politik Indonesia harus cair, bukan politik saling membelah satu sama lain. Ia mencontohkan Amerika Serikat yang hanya menganut sistem dua partai.

Koalisi Perubahan atau Persatuan (KPP) lewat tim delapannya pun membalas menyanjung. Mereka menyebut Ketua DPP Puan Maharani pernah masuk dalam daftar bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan. Namun, nama Puan kini telah terhapus dalam daftar bakal cawapres pendamping Anies.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Reynald Umbu

Editor : Marcel Gual

Berita Terkait

Digdaya PT Flobamor Kendalikan Pariwisata Taman Nasional Komodo: Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Buruk!
Kurikulum Merdeka, Nasib Guru Bahasa Jerman di Ujung Tanduk
Menguak Aliran Dana Philip Morris, Pemegang Saham PT HM Sampoerna Tbk ke Israel
Kontroversi dalam Karier Sutradara Film Porno Kelas Bintang, Dari Sinetron ke Film Dewasa
Romo AS: Kasus Pastor Bunuh Diri dan Dugaan Salah Urus Gereja
Ridwan Kamil, Misi Partai Golkar Rebut Jawa Barat dari Gerindra dan PDIP
Menjadi Konten Kreator Tiktok, Rela Alih Profesi demi Fulus
Dikenal Sebagai Daerah Subur, Buah Impor Membanjiri Manggarai
Berita ini 196 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 19:21 WIB

Vonis Bebas Anak Anggota DPR Ronald Tannur, Hakim: Tidak Ada Bukti Kuat Bunuh Dini Sera Afrianti!

Rabu, 24 Juli 2024 - 11:37 WIB

Rumah Herman Herry Digeledah KPK Terkait Korupsi Bansos Covid-19, Ini Respon PDIP

Senin, 22 Juli 2024 - 13:28 WIB

Komisi II DPR RI Minta Masyarakat Bali Hindari Praktik Nominee dengan WNA

Sabtu, 20 Juli 2024 - 16:15 WIB

Hasto PDIP Buka Memori Kasus Marianus Sae di Pilgub NTT 2018, Ada Apa?

Jumat, 19 Juli 2024 - 12:49 WIB

Heboh! Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Diduga Diperkosa Oknum Panitia

Jumat, 19 Juli 2024 - 11:56 WIB

Suami Berjualan di Pasar Parung Bogor, Istri Malah Asyik Open BO di Kontrakan

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:55 WIB

TPDI Terima Pengaduan Ahli Waris Jan Djou Gadi Gaa dalam Sengketa Tanah di Ende

Rabu, 17 Juli 2024 - 12:44 WIB

Mantan Caleg PBB Ditangkap karena Perkosa Anak Kandung hingga Melahirkan, Awalnya Minta Dipijat

Berita Terbaru

Rakernas IKDKI ini akan dilaksanakan di Gedung M, Lt. 8 , Universitas Tarumanagara, Sabtu, 27 Juli 2024. Foto: Tajukflores.com

Nasional

Direktur Jenderal Bimas Katolik Bakal Hadiri Rakernas IKDKI

Jumat, 26 Jul 2024 - 20:08 WIB