Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang angkat bicara terkait Reuni 212. Ahmad mengatakan bahwa Front Pembela Islam (FPI) dan Habib Rizieq bukan merupakan ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara.
“Menurut saya, FPI dan Habib bukan ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara sehingga pemerintah tidak perlu merespons secara berlebihan terhadap aksi 212,” ujarnya di Kupang, Senin (2/12) mengutip Antara.
Ahmad Atang mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan seputar masih relevankah keberadaan organisasi FPI di Indonesia.
Menurut Ahmad, pemerintah cenderung menempatkan FPI dan Habib Rizieg dalam kerangka politik sehingga masalahnya tidak akan pernah terselesaikan.
Oleh karena itu, terang Ahmad Atang, FPI dan Habib Rizieg mesti diletakkan dalam kerangka hukum sehingga lebih menjamin kepastian.