Partai Nasdem disarankan untuk segera mengevaluasi pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Sebab, potensi Nasdem tersingkir dari Parlemen sangat besar ketika partai itu mengusung Anies.
Hal itu disampaikan Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS, merespons hasil survei lembaga Indekstat Indonesia yang menempatkan Nadsem bersama PPP dan PAN sebagai parpol yang tersingkir dari Parlemen. Dimana tingkat elektabilitas Nadsem hanya 2,1%, PPP 2% dan PAN 1,5%.
Fernando menegaskan, hasil survei Indekstat yang menempatkan Nasdem hanya memperoleh 2,1% tidaklah mengejutkan. Sebab, sejak awal dirinya sudah memperkirakan bahwa lebih banyak dampak negatif yang akan diterima oleh Nasdem dibandingkan dampak positifnya ketika akan mengusung Anies.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Akan lebih bisa diterima dan memberikan manfaat ketika Anies Baswedan dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera karena para pendukungnya akan tetap solid dan bahkan akan menerima limpahan dukungan dari para pendukung Anies,” ujar Fernando dalam keterangannya, Selasa (8/11).
Menurut Fernando, para pendukung Anies sangat kecil kemungkinannya memberikan dukungannya kepada Partai Nasdem karena lebih baik bagi mereka memilih PKS. Oleh karena itu, kata dia, sebaiknya Nasdem segera melakukan evaluasi dukungannya terhadap Anies sebagai capres 2024 yang akan datang.
“Lebih baik bagi Nasdem tidak mencalonkan Anies daripada menjadikan Partai Nasdem haanya kenangan pernah memiliki kursi di DPR RI,” ungkapnya.
Fernando mengatakan, letika Nasdem melakukan evaluasi dukungan terhadap Anies, masih ada kesempatan bagi partai besutan Surya Paloh itu untuk melakukan konsolidasi internal untuk kembali menjaring aspirasi capres 2024 berdasarkan aspirasi kader dan aspirasi rakyat Indonesia.
Halaman : 1 2 Selanjutnya