Anggota DPR RI Komisi IV Yohanis Fransiskus Lema meminta pemerintah menindak tegas korporasi yang melakukan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bukan hanya persoalan menimbulkan kerugian negara dalam jumlah besar, tindakan karhutla sendiri jelas merusak ekosistem lingkungan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup.
Ansy mengunjungi wilayah Riau bersama dengan anggota Komisi IV lainnya pada Kamis (7/11). Mereka melakukan kunjungan kerja resmi pertama ke lokasi karhutla di Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
“Ada tiga aktor penting di sini terkait karhutla, yaitu negara, korporasi, dan masyarakat. Masyarakat yang menyebabkan karhutla bisa diberikan edukasi untuk tidak lagi melakukan. Namun, tidak bagi korporasi yang menjadi pelaku utama karhutla,” ujar Ansy dalam siaran pers yang diterima Tajukflores.com di Jakarta, Jumat (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Ansy, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk satu wilayah Sumatera, Provinsi Riau adalah propinsi dengan karhutla terbesar selama periode Januari-September 2019 dengan total rekapitulasi karhutla sebesar 75.870 hektar. Angka ini memiliki presentase 8,85 persen dari total luas lahan karhutla di Indonesia yang mencapai 857.756 hektar.
Melihat trendnya selama periode 5 tahun terakhir (2015-2019), lanjut Ansy, berdasarkan data KLHK Riau masuk dalam lima provinsi terbesar yang mengalami karhutla dengan total 389.001,46 hektar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 3 Selanjutnya