Penutupan Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT masih menuai polemik di berbagai kalangan.
Menanggapi itu, Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Abed Frans menilai polemik penutupan Pulau Komodo saat ini berdampak buruk bagi pariwisata di NTT.
“Polemik seputar penutupan Pulau Komodo ini berdampak buruk bagi pariwisata kita termasuk imbasnya ke penjualan paket wisata,” katanya di Kupang, Senin (12/8/2019).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menginginkan agar Pulau Komodo ditutup sementara pada 2020 untuk tujuan konservasi.
Di sisi lain, pengelolaan Taman Nasional Komodo merupakan wewenang Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selain itu, wacana relokasi warga di Pulau Komodo terkait penutupan sementara Pulau Komodo juga masih menimbulkan pro dan kontra berbagai kalangan.
Abed mengakui saling tarik menarik kepentingan antarpihak masih terjadi seputar rencana penutupan Pulau Komodo ini sehingga menimbulkan ketidakpastian dalam usaha wisata.
“Banyak teman-teman pelaku usaha wisata juga tanya ke kami mengenai hal ini tapi saya sendiri juga bingung,” katanya.
Pemilik operator tur PT Flobamor Tours itu mengatakan imbas dari polemik ini menimbulkan ketidakpastian dalam penjualan paket-paket wisata yang memiliki destinasi Pulau Komodo di dalamnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya