Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat, hingga saat ini sudah terdapat 29 orang meninggal dunia akibat bencana alam di daerah itu.
“Dalam catatan kami, sudah 29 orang yang meninggal akibat bencana dari Desember 2019 sampai Januari 2019. Korban bencana alam ada 13 orang dan bencana non-alam 16 orang,” kata Kepala BPBD Provinsi NTT Tini Tadeus di Kupang, Rabu (6/2/2019).
Korban yang meninggal akibat bencana alam didominasi akibat banjir dan tanah longsor seperti tiga orang di Kabupaten Nagekeo akibat bencana tanah longsor dan satu orang akibat terseret banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Kabupaten Sikka tercatat sebanyak tiga orang meninggal akibat tanah longsor, sedang tiga orang di Kabupaten Timor Tengah Selatan akibat terseret banjir.
“Untuk korban bencana alam ini kami lakukan penanggulangan melalui BPBD di masih-masing daerah terdampak bencana,” katanya.
Sedangkan, lanjutnya, untuk korban yang meninggal akibat bencana non-alam yakni akibat serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) sudah mencapai sebanyak 16 orang.
Di sisi lain, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun EL Tari, mengimbau masyarakat NTT tetap siaga dan waspada terhadap bencana alam.
Kewaspadaan ini penting mengingat, potensi bencana hidrometeorologi masih terjadi di NTT hingga akhir Februari 2019.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo mengatakan, pada bulan Januari-Februari 2019, sebagian wilayah di Nusa Tengara Timur, berada di puncak musim hujan, dimana pertumbuhan awan Cumulonimbus sangat segnifikan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya