Calon Bupati Sabu Raijua Takem Irianto Radja Pono mengatakan pihaknya kesulitan menggelar kampanye melalui daring (dalam jaringan) di daerah itu, karena akses jaringan internet tidak mendukung.
“Tidak banyak masyarakat di wilayah ini memiliki handphone android untuk mengakses internet,” katanya di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, Senin (6/10).
Pemerintah dan penyelenggara mengharapkan pasangan calon dan partai politik peserta Pilkada 2020 dapat melakukan kampanye secara daring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Thomas Dohu mengatakan jika tidak bisa melakukan kampanye secara daring maka pelaksanaannya harus menerapkan protokol COVID-19 secara ketat.
“Dari beberapa metode kampanye khususnya yang melibatkan banyak pendukung misalnya pertemuan terbatas, tatap muka, itu memang sangat dibatasi dan diharapkan menggunakan metode daring,” katanya.
Tetapi kalaupun tidak, maka pelaksanaannya harus menerapkan protokol COVID-19 secara sangat ketat seperti mengatur jarak, menggunakan alat pelindung diri, katanya.
Takem Irianto Radja Pono yang berpasangan dengan Herman Hegi Radja Haba atau paket (TRP – Hegi) mengatakan, kampanye daring adalah pilihan kampanye paling murah tetapi tidak bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Padahal, masyarakat pemilih perlu mengetahui visi, misi dan program pasangan calon yang akan dilaksanakan jika terpilih memimpin daerah lima tahun ke depan secara utuh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya