Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) atau dikenal dengan pihak Karantina memperketat pengawasan masuk dan keluar orang pada sejumlah pintu masuk.
“Sejumlah pintu masuk yang diperketat itu antara lain bandara, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) serta melalui pelabuhan-pelabuhan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dominikus Minggu Mere saat ditemui di Kupang, Jumat (6/3).
Dai menyampaikan hal ini terkait upaya Pemerintah Provinsi NTT mencegah masuknya virus corona (COVID-19) yang saat ini sudah masuk ke wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Dua pasien di Kupang diduga terjangkit virus corona
Dominikus menjelaskan, pengetatan pengawasan itu salah satunya dengan cara memasangkan sejumlah alat pengukur suhu tubuh, dan menempatkan sejumlah petugas kesehatan khususnya petugas karantina untuk memeriksa satu persatu orang yang masuk.
Saat ini untuk di bandara El Tari Kupang sendiri sudah ada dua alat pengukur suhu tubuh atau yang biasa dikenal dengan sebutan Thermal Scanner.
“Dua alat itu ditempatkan di terminal kedatangan domestik serta terminal kedatangan internasional,” ujar Dominikus.
Selain itu juga, lanjut dia, di beberapa lokasi khususnya di sejumlah PLBN di Pulau Timor juga sudah ditempatkan sejumlah alat Thermal Scanner itu.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, untuk rumah sakit rujukan di NTT, pihak Kementerian Kesehatan sudah menetapkan dua rumah sakit di antaranya RSUD W. Z. Johannes Kupang dan RSUD TC Hillers Maumere untuk penanganan pasien COVID-19.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya