Jakarta – Analis pertahanan dan militer Connie Rahakudini Bakrie membantah pernyataan Rosan Roeslani yang menyebut dirinya meminta jabatan wakil menteri pertahanan atau menteri luar negeri dalam pertemuan November 2023.
Connie Bakrie justru menegaskan bahwa Rosan Roeslani lah yang menawari dua jabatan wamen dan mobil seharga Rp11 miliar agar mau bergabung ke tim Prabowo-Gibran.
“Janji atas bujukan Rosan Roeslani kepada saya untuk bergabung di 02, itu saya ditawari, catat ya saya ulang, itu saya ditawari, tiga kali saya ulang ya, saya ditawari, apakah mau jadi wamenhan atau wamenlu dan waktu itu saya langsung jawab, bos jangan PHP, aku ini dekat banget sama Mr X,” ucap Connie.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Connie menjelaskan bahwa dirinya tidak mungkin meminta jabatan karena sudah mengetahui situasi internal koalisi Prabowo-Gibran yang penuh dengan perebutan posisi.
“Saya akademisi dari luar, hanya advisor mana mungkin tiba-tiba, halo saya mau (jabatan) apa, this is not me.”
Setelah Connie Bakrie menolak tawaran jabatan, Rosan Roeslani kemudian menawarkan Jeep Bentley First Edition senilai Rp11 miliar. Connie kembali menolak tawaran tersebut karena tidak ingin dijadikan alat untuk diviralkan.
“Clear kan, jadi 2 sebenarnya yang ditawarkan, posisi wamen yang saya tertawakan, bukan saya terima, saya tertawakan, aduh nggak mungkin banget deh, ini karena saya kenal Mr X, mungkin kalau saya nggak kenal Mr X saya percaya saja. Lah Mr X itu Dewa loh, saya nggak akan sebut namanya, tapi dia Dewa.”
Connie Bakrie menegaskan tidak ingin bergabung ke tim Prabowo-Gibran karena menilai majunya Gibran Rakabuming Raka melanggar etika dan konstitusi.
“Bahwa tawaran untuk bertemu 08 (Prabowo Subianto -red) bersama Gibran, saya nyatakan berat dan tidak mungkin, kenapa berat dan tidak mungkin untuk saya pribadi. Sejak awal, tolong dicek Instagram saya, media sosial saya, pernyataan saya di mana pun, saya selalu bilang konsisten, Prabowo no problem, tapi Gibran big no,” kata Connie.
“Dikarenakan sampai hari ini saya tidak bisa terima aspek pelanggaran konstitusi, etika politik, nilai, serta kelembagaan yang diombang ambing dan mulai dihancurkan.”
Penulis : Alex K
Editor : DM