Jakarta – Usai melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Presiden Joko Widodo (Jokowi) diwawancara oleh awak media terkait koordinasi dengan partai koalisi seperti PDIP sebelum melantik AHY.
Jokowi menjelaskan bahwa AHY merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, dan menyoroti prestasinya di bidang militer serta riwayat pendidikannya di luar negeri.
“Jadi pertama, ini urusan yg berkaitan dengan menteri ATR/BPN, mas Agus Harimurti Yudhoyono kita tahu beliau ini Ketua Umum Partai Demokrat, pertama,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2).
AHY memiliki tiga gelar master, termasuk di Nanyang Technological University, Singapura, dan Harvard University, Amerika Serikat, serta meraih predikat Summa Cum Laude di Webster University dan US Army Command and General Staff College.
“Saya kira saya tidak ragu memberikan tempat untuk kementerian ATR/BPN, ini urusan manajemen, saya kira beliau akan sangat siap,” tegas Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa keputusan tersebut bukanlah sebuah keraguan, melainkan berdasarkan pertimbangan kualifikasi dan kesiapan AHY untuk menjabat sebagai Menteri ATR/BPN.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Junimart Girsang mengatakan partainya tidak ikut campur dalam keputusan presiden terkait penyusunan Kabinet Indonesia Maju karena hal tersebut merupakan hak prerogatif dari seorang Kepala Negara.
“Partai kami tidak akan mencampuri hak prerogatif presiden. Kami mengawal pemerintahan selama ini sesuai aturan. Itu komitmen partai kami. Pemerintahan untuk rakyat,” ujar Junimart kepada wartawan pada hari Rabu.
Terkait

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.