Kampanye dialogis Caleg DPC Partai Hanura Kabupaten Sikka pada tanggal 10 Maret 2019 bertempat di Kampung Hewokloang, Desa Seu Sina, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka menampilkan Nara Sumber Petrus Selestinus (Caleg DPR RI No. 2, Dapil NTT 1, Fabianus Boly Caleg DPRD Sikka sekaligus Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Sikka dan Yosef Sutamin Majang Caleg DPRD Kabupaten Sikka, dihadiri oleh sekitar 1000 undangan.
Yang menarik dari kampanye dialogis yang diselengarakan oleh DPC Partai Hanura Kabupaten Sikka ini adalah kehadiran beberapa undangan Caleg dari partai politik di luar Hanura, seperti PDIP, PKB, PAN, PKPI dan Calon Perseorangan DPD RI NTT Lusia Adinda Dua Nurak atau lebih populer dipanggil Lusia Adinda Lebu Raya, istri mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
Kampanye dialogis Partai Hanura di Kecamatan Hewokloang hanya berlangsung tidak kurang dari dua jam karena dilanjutkan dengan sesi diskusi terbuka.
Diskusi Kebangsaan yang merupakan bagian dari pendidikan politik dibuka dengan tema “Jaga Nian Tana” sebuah tema kebangsaan yang berarti “Jaga Tanah Air Indonesia” yang bermakna menjaga empat pilar negara Indonesia yaitu NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945, menampilkan beberapa nara sumber yaitu Wakil Bupati Sikka Romanus Woga, Ibu Lusia Adinda Dua Nurak, Petrus Selestinus, Silvester Nong Manis, Marsel Isak dan Ambros Dan.
Meskipun diskusi kebangsaan “Jaga Nian Tana” dilaksanakan di bawah hujan lebat dan badai akan tetapi hal itu tidak mengurangi antusiasme warga dan undangan yang hadir mengikuti acara hingga diskusi ditutup pada pukul 21.00 Wita.
Revitalisasi Obyek-obyek Kebudayaan
Pembicara pertama Romanus Woga, Wakil Bupati Sikka mengawali paparannya dengan mengapresiasi diskusi kebangsaan dengan tema utama “Jaga Nian Tana” yang diselenggarakan oleh DPC.
Partai Hanura dengan menghadirkan para caleg lintas Partai Politik, calon perseorangan DPD RI dan dihadiri oleh sekitar tidak kurang dari 1000 (seribu) undangan.
Romanus Woga menyatakan bahwa diskusi yang dihadiri oleh warga dalam jumlah besar seperti ini pertanda partisipasi masyarakat Sikka dalam menolak radikalisme dan intoleransi di Sikka sangat tiggi dan ini sebagai wujud kesadaran untuk berbangsa dan bernegara terutama menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945 dari ancaman paham Radikal dan Intoleran.
Romanus Woga menegaskan bahwa Hewokloang merupakan Desa dan sekaligus Kecamatan yang kaya akan kearifan lokal sehingga sangat relevan diskusi tentang “jaga nian tana” diselenggarakan di Hewokloang, karena budaya merupakan salah satu elemen didalam pembangunan karakter bangsa untuk mewujudkan tujuan nasional.