Fraksi PDIP Tolak Tambang dan Pabrik Semen di Matim

Jumat 07-02-2020, 19:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fraksi PDIP menyatakan penolakan terhadap rencana pembangunan pabrik semen dan penambangan batu gamping di Kampung Luwuk dan lingko Lolok, Desa Satar punda,  Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Hal itu disampaikan oleh anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira dan anggota Komisi IV Ansy Lema saat beradiensi dengan perwakilan dari diaspora Manggarai Raya di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Rabu (1/7).

Sebanyak 20 orang perwakilan diaspora Manggarai Raya hadir dalam dialog dengan wakil rakyat yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTT itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sikap PDIP Nusa Tenggara Timur, fraksi, itu sudah jelas. Mendukung sektor pariwisata sebagai premium. Dan demikian menolak pertamangan ini di Manggarai Timur, dan bahkan di NTT,” kata Ansy.

Ansy mengatakan, perspeketif pembangunan pariwisata NTT harus berdasarkan konservasi, bukan eksploitasi. Alasannya, 71% wilayah NTT merupakan kelautan.

Baca Juga:  Pemprov NTT Dukung Program Konservasi Komodo oleh UNDP

“Saya secara pribadi, sebagai anggota Komisi IV, selalu bicara, NTT itu (singkatan dari) nelayan, ternak, tani. Kalau mau bangun pariwisata di NTT itu, perspektif dasarnya adalah konservasi, bukan eskploitasi, bukan pembongkaran. Dan pariwisata di Nusa Tenggara Timur harus dibangun di atas, tadi yang saya katakan: nelayan, ternak, tani. Perikanan dan kelautan. NTT adalah provinsi kepulauan. 71% NTT adalah laut. Nah, laut belum kita berdayakan,” ujarnya.

Sementara itu, Andreas mengatakan siap bekerja sama dengan siapa pun untuk menghentikan rencana pembangunan pabrik semen dan penambangan batu gamping di Kampung Luwuk dan Lingko Lolok itu. Ia juga berjanji akan mengunjungi kedua kampung yang kini sedang menjadi sorotan itu.

Dalam paparan pembukaan, Koordinator Diaspora Manggarai Raya Flory Ngganggur Santoso memaparkan alasan sikap penolakan kelompok diaspora terhadap rencana pembangunan pabrik semen dan tambang batu gamping. Di antaranya, kehadiran pabrik semen dan tambang mengancam hak hidup masyarakat adat, mencemar lingkungan, dan berpotensi merusak tatanan sosial.

Baca Juga:  Sopir Tangki Air di Kupang Tewas Usai Mobil Terjun Bebas ke Jurang

“Dua harapan kami (dalam dialog ini), DPR RI Dapil NTT ikut menyuarakan penolakan terhadap pabrik semen dan tambang batu gamping di Luwuk dan Lengko Lolok. Kami juga berharap DPR RI bisa mengingatkan pemerintah agar tidak melanjutkan proses (perijinan) tambang dan pabrik semen, karena tambang itu bencana bagi anak cucu kita ke depan” kata Flory dalam video yang beredar di grup WhatsApp.

Gusty Dawarja mengatakan, isu pokok yang menjadi fokus kelompok diaspora sesunguhnya hanya dua, yaitu tentang air dan batu gamping. Air, sangat dekat dengan pariwisata yang kini menjadi program nasional pemerintahan Jokowi. Jika yang dipilih sekarang adalah tambang batu gamping, maka air akan hilang, karena kawasan yang menjadi tempat penambangan itu adalah kawasan karst.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

Sosok Yulianus Agung, Mahasiswa Hukum Samarinda yang Dipukul Paspampres Jokowi
Paus Fransiskus Tiba di Dili Timor-Leste, Disambut Presiden Ramos Horta dan PM Xanana Gusmao
BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT
Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap
Terima Paus Fransiskus, Imam Besar: Masjid Istiqlal Jakarta Adalah Rumah Kemanusiaan, Bukan Hanya Tempat Ibadah
Paus Fransiskus Puji Indonesia, Tetap Memiliki Anak di Tengah Tren Global Memilih Binatang
GRIB Jaya Siap Kawal Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, Langkah Strategis untuk Percepatan Kesejahteraan Sosial
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 9 September 2024 - 16:19 WIB

2 Polisi Gadungan Begal Pasangan Remaja di Labuan Bajo Ditangkap Polisi

Sabtu, 7 September 2024 - 17:57 WIB

Ini Identitas 7 Penyebar Teror Jelang Kedatangan Paus Fransiskus yang Ditangkap Densus 88

Rabu, 4 September 2024 - 14:42 WIB

Benny K Harman Minta KPK Tak Buang Waktu Periksa Kaesang

Jumat, 30 Agustus 2024 - 13:21 WIB

Kunjungi Tempat Hiburan Malam, Mantan KBO Reskrim Polresta Kupang Kota Terancam Dimutasi

Senin, 26 Agustus 2024 - 19:52 WIB

KY Pecat Hakim Erintuah Damanik cs yang Vonis Bebas Gregorius Ronald Tannur

Minggu, 25 Agustus 2024 - 12:04 WIB

Imigrasi Ngurah Rai Tangkap 2 WNA Rusia Terlibat Kasus Prostitusi di Seminyak Bali

Senin, 19 Agustus 2024 - 12:45 WIB

Satgas Temukan Barang Impor Ilegal Senilai Rp20 Miliar, Mendag Zulhas Tegaskan Penindakan

Senin, 19 Agustus 2024 - 09:16 WIB

Jessica Wongso Bebas Bersyarat, Pengacara Siapkan PK dengan Bukti Baru

Berita Terbaru