Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan hewan ternak sapi yang akan dikirim dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam keadaan aman serta bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Inspektur Jenderal Kementan, Jan Samuel Maringka mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan terhadap hewan ternak yang akan dikirim ke luar wilayah NTT sebagai upaya untuk memastikan keamanan ternak dari PMK.
“Bapak Menteri Pertanian meminta kami semua melakukan upaya penanganan dengan adaptasi yang baik dan kolaborasi serius antarlembaga dalam mencegah penyebaran PMK pada hewan ternak,” kata Maringka saat ikut memantau pengecekan hewan di Kupang, NTT, Jumat (24/6/).
Maringka menjelaskan, pengiriman hewan ternak NTT untuk kebutuhan Iduladha mendatang sudah mencapai 18 ribu ekor sapi, 38 ribu ekor kambing, dan 113 ekor domba. Semua dikirim dalam rentang waktu enam bulan terakhir dengan tujuan Pulau Jawa.
“Untuk saat ini NTT menjadi pemasok terbanyak sapi ke Jabodetabek, Sulawesi, dan Kalimantan. Untuk bulan Juni saja sudah 18 ribu ekor sapi yang dikirim. Saya melihat langsung pengecekan ketat yang dilakukan petugas,” jelasnya.
Maringka meminta petugas kesehatan dari Balai Karatina Kelas I Kupang untuk memeriksa kesehatan sapi-sapi yang akan dikirim ke Banjarmasin dan daerah lain secara ketat.
“Bisa kita lihat sapi-sapi NTT sehat-sehat semuanya. Semua ternak gemuk jadi tidak perlu khawatir dan yang terpenting telah dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium juga telah dikarantina selama 14 hari sebagai tindakan pencegahan penyebaran PMK antar pulau dilakukan secara baik,” ujar Maringka.