Kakek Markus Nula Meninggal Tak Wajar, Polres Nagekeo Dinilai Pasif

Minggu 02-08-2020, 12:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Advokat Peradi Petrus Selestinus mempertanyakan kinerja Polres Nagekeo, Flores terkait tewasnya seorang kakek bernama Markus Nula (83), warga kampung Boasabi, Kelurahan Dhawe, Kecamatan Aesesa.

Menurut polisi, kakek Markus tewas secara wajar, namun tidak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara pihak keluarga menemukan bukti-bukti kuat yang mengindikasikan kekerasan sebagai penyebab kematian. Mulai dari ancaman sebelum korban ditemukan tewas hingga luka memar di sekujur tubuhnya.

“Kematian almarhum cukup menggetarkan Masyarakat Nagekeo, akan tetapi pihak Polres Nagekeo pasif, apatis bahkan santai menyikapinya,” kata Petrus di Jakarta, Sabtu (8/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Markus Nula ditemukan tewas mengapung di sungai dangkal Aesesa, tidak jauh dari kampung Boasabi, termasuk kebun milik korban pada Rabu (11/12/2019) lalu. Awalnya keluarga menerima kematian Markus Nula sebagai kematian yang wajar, apalagi kepolisian tidak melakukan olah TKP. Karena itu, keluarga dan warga setempat hanya fokus untuk mengurus jenazah korban secara adat dan agama sebelum dimakamkam.

Lantaran menemukan sejumlah fakta yang mencurigakan, dua bulan kemudian keluarga melakukan konsultasi dengan penasihat hukum. Saat memandikan jenazah korban, keluarga menemukan kejanggalan pada tubuhnya yakni ditemukan luka memar di bahu belakang bagian kanan, benjolan pada pelipis sebelah kanan, luka memar pada pipi bagian kanan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

Kasus Potong Alat Kelamin Suami, Lisa Yani Dituntut Hukiman 3 Tahun Penjara
Vonis Bebas Anak Anggota DPR Ronald Tannur, Hakim: Tidak Ada Bukti Kuat Bunuh Dini Sera Afrianti!
Rumah Herman Herry Digeledah KPK Terkait Korupsi Bansos Covid-19, Ini Respon PDIP
Komisi II DPR RI Minta Masyarakat Bali Hindari Praktik Nominee dengan WNA
Hasto PDIP Buka Memori Kasus Marianus Sae di Pilgub NTT 2018, Ada Apa?
Heboh! Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Diduga Diperkosa Oknum Panitia
Suami Berjualan di Pasar Parung Bogor, Istri Malah Asyik Open BO di Kontrakan
TPDI Terima Pengaduan Ahli Waris Jan Djou Gadi Gaa dalam Sengketa Tanah di Ende
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 19:21 WIB

Vonis Bebas Anak Anggota DPR Ronald Tannur, Hakim: Tidak Ada Bukti Kuat Bunuh Dini Sera Afrianti!

Rabu, 24 Juli 2024 - 11:37 WIB

Rumah Herman Herry Digeledah KPK Terkait Korupsi Bansos Covid-19, Ini Respon PDIP

Senin, 22 Juli 2024 - 13:28 WIB

Komisi II DPR RI Minta Masyarakat Bali Hindari Praktik Nominee dengan WNA

Sabtu, 20 Juli 2024 - 16:15 WIB

Hasto PDIP Buka Memori Kasus Marianus Sae di Pilgub NTT 2018, Ada Apa?

Jumat, 19 Juli 2024 - 12:49 WIB

Heboh! Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Diduga Diperkosa Oknum Panitia

Jumat, 19 Juli 2024 - 11:56 WIB

Suami Berjualan di Pasar Parung Bogor, Istri Malah Asyik Open BO di Kontrakan

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:55 WIB

TPDI Terima Pengaduan Ahli Waris Jan Djou Gadi Gaa dalam Sengketa Tanah di Ende

Rabu, 17 Juli 2024 - 12:44 WIB

Mantan Caleg PBB Ditangkap karena Perkosa Anak Kandung hingga Melahirkan, Awalnya Minta Dipijat

Berita Terbaru

Rakernas IKDKI ini akan dilaksanakan di Gedung M, Lt. 8 , Universitas Tarumanagara, Sabtu, 27 Juli 2024. Foto: Tajukflores.com

Nasional

Direktur Jenderal Bimas Katolik Bakal Hadiri Rakernas IKDKI

Jumat, 26 Jul 2024 - 20:08 WIB