Anggota Komisi X DPR yang menangani bidang pendidikan Andreas H Pareira mengecam kasus asusila yang melibatkan seorang guru perempuan bernama Ni Made Sri Novi Darmaningsih (29) di Buleleng, Bali.
Sri Novi diduga mengajak siswinya melakukan threesome atau berhubungan intim bertiga dengan pacarnya, AA Putu Wartayasa (36).
“Peristiwa ini merupakan peristiwa amoral yang tidak biasa. Apalagi ini oleh seorang guru yang seharusnya mendidik, melindungi muridnya,” kata Andreas kepada Tajukflores.com di Jakarta, Jumat (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Andreas, kejadian ini dan juga seringnya terjadin peristiwa-peristiwa asusila yang dilakukan guru terhadap murid mengindikasikan adanya ketidakberesan dalam rekrutmen tenaga pendidik.
Dia juga mengatakan agar kejadian menjadikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), khususnya Dirjen Dikdasmen untuk memperhatikan dan memperbaiki sistem rekrutmen guru.
Mengingat intensitas pertemuan guru dan yang relatif tinggi agar kejadian-kejadian penyimpangan, kekerasan seksual oleh guru terhadap murid bisa dihindari.
“Agar aspek-aspek kejiwaan dan mentalitas seksual juga menjadi bagian yang perlu dites,” jelas politikus PDIP ini.
Peristiwa yanh menimpa korban itu terjadi Sabtu (26/10) pukul 14.30 Wita di kos-kosan di Jl Sahadewa, Singaraja.
Saat itu korban diminta untuk melihat Novi dan Putu berhubungan intim, kemudian korban yang duduk di tepi kasur milik gurunya itu pun mulai diraba-raba hingga akhirnya terjadi persetubuhan oleh Putu.
Perbuatan bejat guru bahasa Indonesia itu pun terkuak usai kabar itu ramai dibahas di sekolah. Hingga akhirnya, orang tua korban melaporkannya ke polisi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya