Nusa Tenggara Timur adalah satu di antara dua provinsi Indonesia yang paling akhir melaporkan kasus positif corona di daerahnya. Kini, jumlah kasus di NTT hanya sebesar sepuluh jiwa, dengan kematian 0 persen.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) relatif serius melakukan mitigasi corona di daerahnya. Setidaknya, ada sejumlah kebijakan yang digulirkan pemerintah setempat untuk provinsi paling akhir yang melaporkan kasus positif corona ini.
Di antara kebijakan yang digagas, yakni persiapan anggaran dana senilai Rp275 miliar guna membantu masyarakat yang terkena dampak corona. Hal itu dibenarkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan keterangan pers di pelataran Gedung Sasando Kantor Gubernur, Selasa (31/3) lalu. Viktor mengatakan, cuan ratusan miliar ini bakal dibagikan dalam bentuk bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terimbas wabah COVID-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anggaran itu, imbuhnya, di luar pagu pengadaan fasilitas kesehatan dan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang berada di garda depan menangani corona, yang sedianya mencapai Rp104 miliar.
“Kami akan bantu masyarakat dengan bantuan sosial sampai enam bulan ke depan,” ungkap polisiti Partai Nasdem itu kepada Kompas.
Ia menuturkan, telah menginstruksikan pemerintah kabupaten dan kota di NTT, agar masing-masing menyiapkan dana bansos senilai Rp13 miliar.
Adapun masyarakat yang berhak menerima bansos, yakni pekerja harian seperti buruh, dan pekerja lain yang terpaksa tidak bekerja akibat corona.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya