Jakarta – Saka Tatal, terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon tahun 2016, kembali menjadi sorotan publik setelah dia mengaku sebagai korban salah tangkap dan disiksa, bahkan disuruh minum air kencing oleh polisi saat proses pemeriksaan.
Pengakuan ini sontak menggemparkan jagat media sosial dan membuka luka lama bagi Saka dan keluarganya.
Dalam sebuah wawancara di Metro TV, Saka Tatal menceritakan kronologi penangkapannya dalam kasus pembunuhan Vina yang penuh dengan kejanggalan. Ia juga mengaku terpaksa mengakui sebagai pelaku pembunuhan Vina karena tak kuat disiksa aparat di Polresta Cirebon pada tahun itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena terpaksa. Saya waktu ditangkap, saya dipukulin sama polisi, diinjak-injak, disiksa, disetrum,” kata Saka Tatal, seperti dikutip Tajukflores.com, Rabu (22/5).
“Walaupun saya dikasih makan, dikasih makan kayak binatang, dilempar nasi ke lantai. Nasi itu acak-acakan di lantai. Suruh dimakan, kalau gak dimakan, dipukulin lagi,” imbuhya.
Ketika ditanya siapa yang melakukannya, Saka Tatal menyebut jika hal tersebut dilakukan oleh polisi di Polresta Cirebon.
“Dan sampai suruh minum air kencing,” lanjutnya.
Penulis : Alex K
Editor : Marcel Gual
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya