Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II melaporkan bahwa sebanyak 18 embung di Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, saat ini airnya semakin menipis akibat kekeringan ekstrim yang melanda daerah itu.
Kasatker Operasi Pemeliharaan Bendungan Tilong, Balai Sungai Nusa Tenggara II Bernadeta Tea di Kupang mengatakan salah satu embung yang terus mengalami penurunan debit air adalah embung Kiumese, Senin (2/9/2019).
“Saat ini sisa air di embung itu hanya tersisa 35 meter kubik saja, dari total daya tampung 18.840 meter kubik,” katanya mengutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Air di embung tersebut juga sudah berubah warna karena sudah tak layak lagi dikonsumsi akibat sehari-hari menjadi lokasi kubangan ternak sapi.
Ia mengatakan saat ini di Kecamatan Alak ada 18 embung, namun semuanya mengalamai penurunan debit air hingga mencapai 80 persen. Bahkan ada beberapa embung di antaranya seperti Embung Kiubiblian, Bisita, Pohon Nitas dan Hoenebab malah hampir mengering.
Halaman : 1 2 Selanjutnya