Tajukflores.com – Di tengah duka dan kepedihan akibat tanah longsor dan banjir bandang yang menghantam Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, terdapat sebuah kisah luar biasa yang menunjukkan kuasa Allah itu nyata. Gereja Stasi Santo Mikael Simangulampe, Paroki St Fidelis Dolok Sanggu yang terletak di desa tersebut, terhindar dari amukan banjir bandang yang menghantam wilayah tersebut beberapa hari lalu.

Banjir bandang yang menyertai batu-batu besar hanya sampai di depan gereja tersebut, seolah-olah ada keajaiban yang melindungi Gereja Stasi Santo Mikael Simangulampe dari kehancuran yang meluas akibat bencana alam tersebut.

Baca Juga:  Meta Beri Label 'Made with AI' untuk Konten di Instagram, Facebook, dan Threads, Apa Dampaknya?

Warga yang mengalami kehilangan dan kepedihan akibat bencana ini mencatat peristiwa di mana arus banjir dan bebatuan besar yang menerjang Desa Simangulampe berhenti tepat di depan Gereja Katolik Stasi Santo Mikael Simangulampe.

“Kuasa Allah nyata di tengah bencana alam. Arus batu-batu besar muntahan mulut lembah yang menyembut kuat menghempas Desa Simangulampe tiba-tiba berhenti di depan Gereja Katolik Stasi St Mikael,” demikian disampaikan akun TikTok Uskup Agung Medan, Mgr Kornelius Sipayung, O.F.M. Cap.

Baca Juga:  KPU RI: Pemilih Pindah TPS kehilangan Hak Pilih untuk Pileg
Gereja Katolik Stasi Santo Mikael Simangulampe
Gereja Stasi Santo Mikael Simangulampe, Paroki St Fidelis Dolok Sanggu, Keuskupan Agung Medan terhindar dari amukan banjir bandang yang menerjang wilayah itu. Foto tangkap layar (Tajukflores.com)

Menurut akun tersebut, batu-batu besar itu tiba-tiba berhenti dan seolah-olah bersujud menghadap rumah Tuhan yang dilindungi oleh Malaikat Agung Mikael.

Sementara kejadian banjir bandang itu sendiri berlangsung selama sekitar 10 menit, memulai awalnya dari luapan air dari sebuah sungai kecil di antara dua bukit di desa tersebut.