Tajukflores.com – Doa adalah kegiatan spiritual yang dilakukan oleh individu dalam berbagai tradisi keagamaan. Orang-orang berdoa dengan berbagai alasan, dan alasannya dapat bervariasi tergantung pada kepercayaan, keyakinan, dan pengalaman pribadi mereka.
“Prayer is the raising of one’s mind and heart to God or the requesting of good things from God. But when we pray, do we speak from the height of our pride and will, or out of the depths of a humble and contrite heart? He who humbles himself will be exalted, humility is the foundation of prayer. Only when we humbly acknowledge that we do not know how to pray as we ought, are we ready to receive freely the gift of prayer. Man is a beggar before God”.
Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik. Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau dari jurang (Mzm 130:1) hati yang rendah dan penuh sesal? Siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan (Bdk. Luk 18:9-14).
Kerendahan hati adalah dasar doa, karena kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. (Rm 8:26).
Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis.
Itulah sebuah pemahaman tentang arti doa dari ajaran Gereja Katolik. Berdoa adalah getaran hati suara nurani yang menyapa Allah. Suatu permohonan dan syukur kepada Allah. Oleh karena itu tidaklah dapat dipungkiri bahwa berdoa merupakan suatu bagian penting bagi orang beriman.
Tanpa doa iman kita akan lemah tanpa daya, kering dan tidak berbobot, tapi dengan berdoa iman kita dikuatkan, diteguhkan, ditopang hingga kokoh kuat tak tergoyahkan.
Maka kebiasaan berdoa bagi umat Katolik sangatlah penting mulai dari anak-anak hingga orang tua dan kakek nenek tak terkecuali wajib berdoa. Namun berdoa macam mana yang benar secara Katolik? Itulah yang menjadi pokok persoalan kita.
Sudah banyak sekali kita mendengarkan orang Katolik berdoa tidak sesuai dengan iman Katolik. Doanya mengambang, intensi tidak berisi dan kesulitan dalam mengakhiri doanya. Lalu bagaimana berdoa secara benar dan Katolik? Menurut pengalaman rohani dari St Theresa dari Lisieux doa adalah:
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya