Borong – Pensiunan polisi yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Manggarai Timur, Marselis Sarimin, meninggal dunia pada Selasa (27/2).
Padahal, almarhum yang disebut-sebut bakal kembali bertarung di Pilkada Manggarai Timur 2024, setelah gagal pada Pilkada 2018 lalu.
Marselis Sarimin menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Ben Mboi Ruteng, Manggarai, pada pukul 03.42 Wita dalam usia 63 tahun. Sekretaris DPC PDIP Manggarai Timur, Gorgonius D Bajang, mengungkapkan bahwa Marselis diduga mengalami serangan jantung.
Sehari sebelum kematiannya, pada 26 Februari malam, terjadi diskusi dengan keluarganya termasuk mantan Bupati Manggarai Timur, Yosep Tote, terkait rencana membawa Marselis ke rumah sakit khusus jantung di Jakarta.
Namun, sebelum berangkat pada pagi hari, Marselis Sarimin dipanggil oleh Tuhan.
Andreas Hugo Parera, anggota DPR RI Fraksi PDIP, menyatakan bahwa Marselis merupakan figur yang kharismatik dalam politik lokal.
Sebagai purnawirawan polisi dengan pangkat terakhir AKBP, Marselis bergabung dengan PDIP saat mencalonkan diri sebagai Bupati Manggarai Timur pada tahun 2018.
Meskipun belum berhasil pada konstestasi Pilkada 2018 tersebut, dan suara PDI Perjuangan di Manggarai Timur pun anjlok drastis pada Pemilu 2019, Marselis terpilih memimpin DPC PDI Perjuangan pada Konferensi Cabang partai 2019.
Menurut Andreas. Marselis dikenal dengan gaya kepemimpinan yang tegas, disiplin, dan mengayomi. Di bawah kepemimpinannya, aktivitas politik dan sosial kemasyarakatan partai meningkat pesat. Almarhum meninggalkan jejak yang berharga dalam perjalanan politik di daerah itu.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.