Orang Tua Merantau, Siswa SD di Malaka Berjuang Sendirian untuk Bertahan Hidup

Kamis 05-03-2020, 13:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasib malang dialami Mersi Kase, siswi kelas 6 Sekolah Dasar Negeri Oevetnai, Desa Weulun, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saban hari hanya makan jagung dan sayur.

Mersi hanya tinggal sebatang kara di rumahnya lantaran kedua orang tuanya memilih merantau di Kalimantan untuk memperbaiki hidup mereka.

Di tengah merebaknya Covid-19 ini, orang tua Mersi tidak lagi mengirimkan uang untuk membeli beras apalagi jajan seperti anak seumurannya. Karena itu, Mersi hanya berharap dari pemberian tetangga untuk bisa bertahan hidup. Ia makan seadanya seperti jagung dan sayur setiap hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski hidup sebatang kara dan asupan makanan tak bergizi, namun semangat belajarnya di sekolah tak pernah padam. Mersi dikenal sebagai siswi berprestasi. Ia selalu menyandang juara di kelasnya. Bahkan anjuran pemerintah untuk tetap tinggal dan belajar di rumah, benar-benar dijalankan Mersi. Ia menghabiskan waktunya untuk belajar, hingga menulis puisi.

Saat ditemui, Mersi mengaku jika ayahnya merantau ke Kalimantan untuk mencari pekerjaan, sejak ia duduk di bangku kelas 3 SD. Akibatnya, dia membantu sang ibu menjual kue dan sayur usai jam sekolah.

“Bapak ingin memperbaiki rumah dan ingin saya bisa sekolah, makanya merantau cari uang,” ujarnya polos mengutip Merdeka.com, Minggu (3/5).

Dua tahun ditinggal sang ayah, membuat ibunya terpaksa menyusul ke Kalimantan pada akhir 2019 lalu. Mersi pun hidup sendirian di rumah mereka. Dari masak hingga mengurus rumah, ia lakukan sendiri.

Menurutnya, di Kalimantan kedua orang tuanya bekerja di perusahaan kelapa sawit. 

Sebelum wabah Covid-19, setiap bulan Mersi dikirimkan uang oleh kedua orang tuanya sebesar Rp100 hingga Rp200 ribu. Dari uang itu, Mersi menggunakannya untuk keperluan sekolah dan makan minum di rumah.

Namun saat wabah covid-19 melanda Indonesia, Mersi tak lagi menerima kiriman uang. Kedua orang tuanya dirumahkan perusahaan. Mereka tidak bisa pulang menemani Mersi karena larangan mudik oleh pemerintah, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Kalau beras habis, biasa diberi keluarga atau tetangga. Kadang hanya jagung saja,” ujarnya.

Rumah tanpa Listrik dan WC

Desa Weulun memang masih terisolir seakan luput dari perhatian pemerintah. Akses jalan menuju wilayah ini pun masih rusak. Di dusun Wetalas, sebanyak 44 rumah warga belum menikmati listrik. Mereka menggunakan lampu pelita sebagai penerangan, termasuk di rumah Merci.

“Saya dari kelas satu sudah biasa belajar pakai pelita. Kalau jam tidur dimatikan, agar hemat minyak tanah,” ujar Mersi.

Mersi bercita-cita menjadi seorang dokter, sehingga bisa berguna bagi banyak orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

Direktur Jenderal Bimas Katolik Bakal Hadiri Rakernas IKDKI
Desakan Publik di Balik Keputusan Joe Biden Mundur dari Pilpres 2024
Kamala Harris: Saya akan Melakukan Segalanya untuk Mengalahkan Donald Trump!
10 Desa Wisata Terbaik di Manggarai Barat Ikut Pelatihan ‘Beti Dewi’ 2024 di Labuan Bajo
Suami Aktris Jennifer Coppen Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Tunggal di Bali
Progres Coklit Data Pemilih Pilkada Manggarai Barat 2024 Capai 99,8 Persen
Terungkap LSM yang Biayai 5 Pemuda NU Kunjung ke Israel
Kisah Sedih Pasutri Hans dan Rita Tomasoa Ditemukan Meninggal Membusuk di Rumah Mereka di Jonggol
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 19:21 WIB

Vonis Bebas Anak Anggota DPR Ronald Tannur, Hakim: Tidak Ada Bukti Kuat Bunuh Dini Sera Afrianti!

Rabu, 24 Juli 2024 - 11:37 WIB

Rumah Herman Herry Digeledah KPK Terkait Korupsi Bansos Covid-19, Ini Respon PDIP

Senin, 22 Juli 2024 - 13:28 WIB

Komisi II DPR RI Minta Masyarakat Bali Hindari Praktik Nominee dengan WNA

Sabtu, 20 Juli 2024 - 16:15 WIB

Hasto PDIP Buka Memori Kasus Marianus Sae di Pilgub NTT 2018, Ada Apa?

Jumat, 19 Juli 2024 - 12:49 WIB

Heboh! Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Diduga Diperkosa Oknum Panitia

Jumat, 19 Juli 2024 - 11:56 WIB

Suami Berjualan di Pasar Parung Bogor, Istri Malah Asyik Open BO di Kontrakan

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:55 WIB

TPDI Terima Pengaduan Ahli Waris Jan Djou Gadi Gaa dalam Sengketa Tanah di Ende

Rabu, 17 Juli 2024 - 12:44 WIB

Mantan Caleg PBB Ditangkap karena Perkosa Anak Kandung hingga Melahirkan, Awalnya Minta Dipijat

Berita Terbaru

Rakernas IKDKI ini akan dilaksanakan di Gedung M, Lt. 8 , Universitas Tarumanagara, Sabtu, 27 Juli 2024. Foto: Tajukflores.com

Nasional

Direktur Jenderal Bimas Katolik Bakal Hadiri Rakernas IKDKI

Jumat, 26 Jul 2024 - 20:08 WIB