Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menegaskan tidak akan mencabut omongannya soal ajakan tak memilih bakal capres yang punya rekam jejak melakukan politisasi agama saat pemilu. Hal tersebut disampaikan Gus Yaqut merespon adanya tindakan pendisiplinan terhadap dirinya oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Saya nggak akan mencabut pernyataan saya,” ujar Gus Yaqut di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/10).
Gus Yaqut mengaku ajakan tidak salah karena politisasi agama tidak boleh karena akan berbahaya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ya nggak boleh, setuju nggak kalian soal politisasi? Boleh nggak? Saya tanya boleh nggak politisasi agama? Engga kan, ya jangan,” tandas dia.
“Agama itu harus menjiwai setiap perilaku kehidupan kita termasuk dalam berpolitik, tetapi jangan gunakan agama untuk berpolitik, itu saja ya masa begini juga kemudian ditertibkan, ya monggo,” kata dia menambahkan.
Gus Yaqut mengaku menghormati Gus Jazil sebagai politikus hebat, tetapi dia tidak akan mencabut omongannya. Termasuk, kata dia, ajakan agar masyarakat melihat rekam jejak bakal calon presiden.
“Untuk satu hal itu, ya untuk apa mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji dengan mulut manis, mencabut itu saya nggak mau,” tegas dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid atau Gus Jazil mengatakan pihaknya bakal mengambil langkah-langkah pendisiplinan terhadap Gus Yaqut atas pernyataan yang dinilai menyindir calon presiden usungan PKB, Anies Baswedan. Menurut Gus Jazil, pernyataan Gus Yaqut tak pantas, apalagi sebagai menteri.