Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Abraham Liyanto mengajak para pendamping desa menggelorakan dan mengkampanyekan empat pilar bangsa ke desa-desa. Empat pilar yang dimaksud adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.

“Sambil bertugas ke desa-desa, tidak salah jika selipkan pembicaraan empat pilar. Supaya masyarakat desa tetap ingat akan pilar-pilar bangsanya,” kata Abraham saat menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar kepada kelompok pendamping desa di Kupang, NTT, Sabtu, 5 Juni 2021. Para pendamping desa tersebut datang dari beberapa desa di Kabupaten Kupang.

Abraham menjelaskan saat ini, banyak masyarakat yang sudah lupa akan empat pilar tersebut. Hal itu karena derasnya pengaruh ideologi lain yang masuk ke negara ini. Misalnya ideologi khilafah atau radikalisme.

“Pengaruh ideologi luar ini sudah sampai ke desa-desa. Sementara pemahaman terhadap empat pilar bangsa sudah luntur. Jika tidak ada yang menggelorakan lagi, lama-lama masyarakat di desa benar-benar lupa akan ideologi bangsanya,” jelas Abraham.

Ia menegaskan kelunturan akan pemahaman nilai-nilai bangsa, diperparah karena di sekolah-sekolah sudah tidak ada pendidikan Pancasila. Padahal di era Orde Baru lalu, Pancasila menjadi pendidikan wajib. Bahkan ada kegiatan penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) bagi setiap siswa SMP/SMA hingga mahasiswa