Pengamat intelijen senior Suhendra Hadikuntono mengaku tidak habis pikir dengan pertimbangan dan logika Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, terkait penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik HM Nur Cholis Setiawan yang beragama Islam.
“Dengan pertimbangan dan alasan apa pun, keputusan Menag sangat tidak bisa diterima akal sehat. Alasan administrasi, tapi mengabaikan sensitifitas kehidupan beragama. Itu langkah yang tidak bijak dan sembrono,” kata Suhendra di Jakarta, Minggu (9/2) melansir Tribunnews.com.
Suhendra mengatakan, keputusan yang diambil Menag itu berpotensi menuai respons negatif dari umat Katolik di Indonesia dan dunia internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menilai keputusan yang gegabah itu akan menjadi bumerang bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Keputusan ini seolah merendahkan keberadaan umat Katolik di Indonesia. Seakan-akan tidak ada umat Katolik yang pantas menduduki jabatan Plt Dirjen Bimas Katolik. Padahal saya yakin ada eselon di bawah Dirjen Bimas Katolik yang beragama Katolik yang bisa ditunjuk sebagai Plt,” terangnya.
Keputusan Menag Fachrul tersebut sangat disayangkan Suhendra.
“Seharusnya seorang menteri yang merupakan pembantu Presiden membantu tugas Presiden menjalankan operasionalisasi kebijakan nasional, bukan sebaliknya menjadi beban bagi Presiden,” ujar Suhendra.
Suhendra menyarankan agar Menag sesegera mungkin menganulir keputusannya dan menunjuk pejabat defenitif Dirjen Bimas Katolik yang beragama Katolik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya