Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol Johannes Bangun mengatakan bahwa 250 personel Polri yang ditugaskan untuk mengamankan lokasi penganiayaan dan pembakaran enam rumah di desa Tuapukan, Kabupaten Kupang hingga kini masih siaga dan belum ditarik kembali ke satuan.
“Kondisi di sana sudah kondusif, namun sejumlah personel masih berada di sana untuk berjaga-jaga,” kata Johannes di Kupang, Senin (5/10), mengutip Antara.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan kondisi terkini kasus penganiayaan yang mengakibatkan seorang pria berinisial A meninggal dunia dan berlanjut pada aksi pembakaran rumah warga yang diduga sebagai pelaku pembunuhan A oleh keluarga korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengatakan bahwa situasi kondusif di desa itu bukan hanya karena keterlibatan anggota Polisi serta TNI yang ada di daerah itu. Tetapi karena pihaknya juga melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan orang-orang yang dituakan di daerah itu untuk membantu meredakan situasi di daerah itu.
“Pemda setempat juga ikut membantu, bahkan tokoh masyarakat dan tokoh agama di daerah itu kita libatkan agar kejadian ini tak berkepanjangan,” tambah dia.
Mantan Kapolres Kupang Kota itu menambahkan bahwa Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif sendiri juga sudah menegaskan akan menindak tegas pelaku pembunuhan dan sejumlah warga yang diduga menjadi provokator dalam kasus penganiayaan dan pembakaran enam rumah di desa tersebut.
“Bapak Kapolda berharap agar masyarakat percayakan kasus di Desa Tuapukan itu kepada Polda NTT dan akan diusut secara tuntas,” kata dia.
Halaman : 1 2 Selanjutnya