Labuan BajoPT Flobamor, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi menghentikan operasi jasa pemandu wisata (naturalist guide) di Taman Nasional Komodo (TNK) sejak 30 April 2024.

Sebagai gantinya, saat ini terdapat dua perusahaan swasta, PT Nusa Digital Creative dan PT Pantar Liae Bersaudara yang akan mengelola jasa pemandu wisata di TNK, bahkan sudah mulai beroperasi sejak 24 dan 26 April 2024 lalu.

Kepala Balai TNK, Hendrikus Rani Siga, mengonfirmasi hal tersebut kepada Tajukflores.com pada Minggu (2/6).

Baca Juga:  Menkominfo: Pemulihan PDN Dampak Serangan Ransomware Ditargetkan Selesai Akhir Juli 2024

“Sudah operasional. Secara resmi sejak izin keluar tanggal 24 dan 26 April 2024,” kata Hendrikus Rani.

Ia menjelaskan bahwa kedua perusahaan tersebut telah mendapatkan izin usaha penyediaan jasa wisata alam di TNK dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui sistem Online Single Submission (OSS).

“Masing-masing perusahaan hanya memiliki 3 izin jasa, salah satunya jasa pemanduan,” jelas Hendrikus.

Lebih lanjut, Hendrikus menjelaskan bahwa PT Flobamor, BUMD milik Pemerintah Provinsi NTT, telah berhenti memungut tiket jasa pemanduan wisata di Taman Nasional Komodo sejak 30 April 2024. Alasan penghentian kerja sama PT Flobamor di TNK masih belum diketahui secara pasti.

Baca Juga:  Gegara Minta Putus, Oknum Polisi di Sikka Aniaya Selingkuhannya

“Ada di pernyataan Dirut yang baru (PT Flobamor) alasannya,” katanya.

Sementara itu, pelaku pariwisata di Labuan Bajo mengaku belum mengetahui informasi terkait tarif jasa pemanduan wisata yang akan diterapkan oleh kedua perusahaan swasta tersebut.

Sekretaris DPC ASITA Kabupaten Manggarai Barat, Getrudis Naus, berharap kedua perusahaan dapat melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para pelaku pariwisata sebelum memulai operasi.