Ratusan ekor babi di Kabupaten Sikka, NTT, mati diserang flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).
Petugas kehewanan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Elvrida Carvalo, menjelaskan, dari Januari hingga Juni, tercatat 266 babi di daerah itu mati terserang virus ASF.
Elvrida mengatakan, ratusan babi mati karena terserang virus tersebut baru ada di Flores, Sikka khususnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, virus ditemukan di daratan Timor, yakni Kupang, Atambua, dan sebagian Kefa.
Pihaknya menduga ada yang membawa masuk virus ASF itu dari pulau Timor ke Flores.
Virus bisa melalui daging babi beku, sei, dan babi hidup.
Elvrida meyebut, penyebaran virus ASF di Kabupaten Sikka antara lain di Kecamatan Alok, Alok Timur, Koting, Nita, dan mulai merambat ke Alok Barat.
Virus juga menyebar di Kecamatan Kangae, Lela, dan Kewapante.
Petugas mengetahui ratusan babi di Sikka mati karena terserang virus ASF berdasarkan hasil diagnosis dari laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar yang menyatakan positif.
“Itu menyebarnya dari babi yang sakit, dipotong lalu dibagikan untuk dikonsumsi,” ungkap Elvrida saat dihubungi, Kamis (2/7) melansir Kompas.com.
Elvrida menjelaskan, indikasi klinis babi terserang virus ASF adalah demam dengan suhu di atas 40 derajat celsius, babi muntah, dan alami diare.
Yang khas sekali adalah warna kulit berubah menjadi merah keunguan. Jika babi mengalami gejala klinis seperti itu, bisa dipastikan terkena ASF.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya