Jakarta – Perilisan trailer perdana film “Dilan 1983 Wo Ai Ni” diwarnai dengan protes dari warganet lantaran film ini dianggap mengusung tema percintaan anak SD. Protes ini muncul di salah satu komentar di akun YouTube Falcon Pictures, rumah produksi film tersebut.
Seorang warganet mempertanyakan mengapa film yang menceritakan kisah anak SD tersebut memuat konten tentang percintaan.
“Saran saya, anak kecil harusnya film tentang pendidikan dan moralitas. Ini mah udah jatuh cinta aja. Gimana tuh ya anak SD yang lihat film ini,” tulis akun @indo*****.
Komentar ini memancing diskusi di kalangan warganet. Ada yang setuju dengan akun tersebut, namun tak sedikit pula yang membela film tersebut.
Menyadari adanya pro dan kontra, Fajar Bustomi, sutradara film “Dilan 1983 Wo Ai Ni”, mengaku bimbang. Ia menjelaskan bahwa dilema ini sudah ada sejak awal, bahkan saat dirinya ditawari untuk menggarap film tersebut.
“Ketika ditawarin, Dilan ini kan anak SD. Itu dilema,” kata Fajar Bustomi dalam konferensi pers trailer film “Dilan 1983 Wo Ai Ni” di Paris Van Java, Bandung, Jawa Barat, pada Senin (13/5).
Fajar Bustomi berujar bahwa dirinya sering mendapatkan cibiran saat membuat film “Dilan” versi SMA yang mengangkat tema percintaan.
“Kata netizen, ini film mengajarkan pacaran, padahal Dilan SMA. Di Dilan 1983 ini, kita belum mengeluarkan apa-apa orang-orang udah yang ini anak SD pacar-pacaran. Tapi nggak kayak gitu,” ucapnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.