Pemerintah kabupaten Manggarai melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Ben Mboi Ruteng mengalami kekurangan alat perlindungan diri (APD) yang harus digunakan oleh tenaga medis dalam menangani pasien yang terjangkit wabah COVID-19.
Banyak tenaga medis yang terpaksa menggunakan pengaman seadanya, termasuk mantel hujan, ketika hendak menangani ODP.
Di RSUD dr. Ben Mboi sendiri, stok APD standar sangat terbatas dan telah digunakan untuk PDP 1 pada Selasa, (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur BLUD RSUD dr. Ben Mboi Imaculata Veronika mengatakan sesungguhnya pihak RSUD Ruteng telah melakukan pemesanan APD dalam jumpa yang banyak beberapa waktu lalu, tetapi pesanan tidak datang sekaligus.
“Pesanan kita tidak datang sekaligus. Dan tidak bisa dapat dari 1 distributor, karena ada yang stok-nya terbatas dan ada yang melakukan pembatasan (pelayanan pemesanan) pada jumlah tertentu,” ujar Imaculata mengutip protokol Manggarai.
“Besok pagi bisa dapat 10 dari Kupang. Dari Denpasar, baru bisa kirim hari Jumat. Dari Surabaya minta waktu Senin depan. Ada yang dari Jakarta, jumlahnya 150 dikirim sejak tanggal 20, sudah sampai Kupang. Yang dari Jakarta itu dihubungi Ibu Naf (dr. Nafsiah Mboi),” ujarnya.
Imaculata menjelaskan hitungan pemesanan awal mereka adalah sebanyak 200 APD.
“Tapi semua tergantung ketersediaan barang di distributor. Ada yang stock out. Ada yang batasi jumlah pesanan. Ada yang baru bisa minggu depan, dan seterusnya. Makanya yang terjadi, yang hari ini siap, kita pesan,” katanya.
Imaculata juga turut apresiasi pada semua pihak yang turut peduli dan mau membantu APD untuk RSUD dr. Ben Mboi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya