Persediaan alat berat yang terbatas berdampak pada lambannya pencarian korban banjir bandang di wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/4).
“Kita kesulitan alat berat sehingga pencarian korban jadi lambat, karena alat berat yang ada saat ini sudah dievakuasi ke wilayah Kecamatan Ile Boleng yang juga terjadi banjir dan tanah longsor,” kata Camat Adonara Timur Damianus Wuran ketika dihubungi dari Kupang, Minggu (4/4).
Banjir bandang di Waiwerang dan sekitarnya merupakan salah satu dari dua titik bencana di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, pada Minggu (4/4) dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Satu titik lain berupa banjir dan tanah longsor terjadi di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng.
Damianus menjelaskan khusus pada bencana banjir bandang di wilayah Waiwerang dan Waiburak, jumlah korban yang teridentifikasi untuk sementara sebanyak 6 orang. Tiga orang ditemukan meninggal dan tiga lainnya masih dalam proses pencarian.
Banjir bandang berupa aliran lumpur yang membawa serta kayu dan batu tersebut juga mengakibatkan banyak rumah penduduk rusak parah serta menghanyutkan kendaraan, barang-barang berharga, hingga membuat akses jembatan terputus.
Halaman : 1 2 Selanjutnya